Mohon tunggu...
Inayah Hanum
Inayah Hanum Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menyukai dunia tanaman. Tapi juga mulai menyukai menulis dan bergabung di grup-grup menulis. Orang bilang saya pendiam. Namun, dalam diam saya ingin mempunyai karya. Harapan saya saat ini bisa mengajak anak didik saya juga menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Literasi Kenangan

25 Agustus 2022   21:10 Diperbarui: 25 Agustus 2022   21:17 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja, nantikan aku di saga merahmu.


Hingga kuturut tenggelam bersama gelapnya malam.

Biarkan aku bertemu bintang.

Tuk dialogkan asaku bahwa aku akan kembali.

Bersama terbitnya fajar esok pagi.

 

Narasiku baru menghiasi prolog.

Biarlah diksiku berselancar, mendaki, meluncur.

Ikuti irama ombaknya yang kadang berdebur kencang.

Atau berlari kecil.

Menuju pantai diepisode terakhir.

 

Membaca lembaran-lembaran literasi kenangan.

Berderet kata dan frasa penuh makna.

Hingga alenia panjang berdiksi terus dieja.

Walau netra lelah.

Akan tetap menuju halaman penghabisan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun