Bertumpuk kisah lara tak berjeda.Â
Hingga memenuhi dan menyesakkan dada.Â
Hanya pada-Mu tempat meminta.Â
Karena tiada sesiapa.Â
Yang siap menampung segala rasa.Â
Kadang memilih diam menjadi kekasih.Â
Karena untaian kata kadang jadi selisih.Â
Mencoba terus berhati bersih.Â
Hingga jiwa tegar tak perlu bersedih.Â
Namun, jika diam terus bertakhta.Â
Kapan tiba masa merajut cinta.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!