Mohon tunggu...
Inayah Andira
Inayah Andira Mohon Tunggu... Apoteker - Mahasiswa

Saya suka mendengarkan musik dan menyanyi. Saya suka baca novel tetapi tidak suka baca buku pelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kill Stagram

4 Oktober 2022   08:02 Diperbarui: 4 Oktober 2022   08:08 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada artikel kali ini saya akan menceritakan ulang bagaimana tanggapan teman saya setelah membaca webtoon yang berjudul " KILL STAGRAM." Dimana webtoon ini mengusung cerita horor thriller, cerita ini saya ambil dari pengalaman teman saya setelah ia membaca webtoon tersebut.

Webtoon " KILL STAGRAM." Ini menceritakan tentang sorang perempuan yang cukup terkenal di media sosial, ia memiliki paras yang cantik, badan yang ideal. Keseharian nya ia habiskan untuk membuat konten yang akan ia unggah di sosial media miliknya, singkat cerita ia bertemu dengan fans nya dimana fans nya ini seorang laki-laki dan ia bersikap ramah dan sopan terhadap fans nya itu.

Setelah bertemu fans tersebut ia mulai mengalami teror yang menakutkan setiap malam, ia merasa apabila ia sedang keluar dari apartemen nya ia seperti diikuti oleh seseorang tetapi ia tetap positif thinking. 

Hari demi hari terlewati dan perempuan ini masih terus mengalami teror berupa chat dari sang peneror tersebut di saat ia sedang melakukan rutinitas nya yaitu membuat konten untuk ia unggah di sosial miliknya. Sampai akhirnya ia mulai melalukan pendekatan dengan seorang laki-laki, lalu mereka berdua semakin dekat dan akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan kencan pertama mereka.

Akhirnya mereka bertemu dan melakukan kencan itu, setelah mereka melakukan kencan pertama mereka, tidak lama hal yang tidak di duga-duga terjadi sepulangnya perempuan ini dari kencan pertama nya dengan laki-laki idealnya, ia terkejut ketika ia sampai di depan apartemen miliknya ia menemukan kardus besar, perlahan-lahan ia dekati kardus besar tersebut dan mengumpulkan keberanian untuk membuka kardus tersebut. 

Setelah ia mendekati kardus kardus tersebut betapa terkejutnya ia ketika melihat ada potongan-potongan badan seorang laki-laki. Dan ketika ia melihatnya lebih dekat lagi ia langsung terkulai lemas karna ia mengenali sosok yang ada di dalam kardus tersebut. Sosok itu tidak lain adalah laki-laki yang baru saja berkencan dengan nya tadi. Sampai akhirnya dia masuk ke dalam apartemen nya untuk menenangkan diri, dan ia mulai menelfon pihak yang berwajib.

Suatu hari ia pernah di datangi langsung oleh sang peneror, akan tetapi sang peneror tersebut memakai topeng, dan di situlah ia mengalami tindakan-tindakan kekerasan yang di lakukan oleh peneror tersebut. 

Dan si cewek ini mempunyai ide untuk memasang perangkap camera di dalam dan di sekitar apartemen nya. Karna ia mulai merasa sangat terganggu karna sang peneror sudah berani terang-terangan mucul di hadapan nya dan melakukan kekeran terhadap perempuan ini, maka ia mulai mencari tahu tentang sang peneror ini dan setelah ia melakukan berbagai cara untuk mengetahui siapa peneror tersebut, akhirnya terungkap bahwasa nya peneror yang sering mengganggu ia adalah teman dekatnya sendiri. 

Si perempuan stagram ini berusaha mencari tahu apa motif yang  membuat sang peneror melakukan hal keji seperti itu, setelah di cari tahu motifnya ternyata sang peneror ini merasa iri akan kesuksean karier yang dimiliki oleh perempuan stagram tersebut.

Sampai akhirnya sang perempuan stagram ini memutuskan untuk pindah dari kota tersebut menuju tempat yang lebih aman. Dari kejadian tersebut ia mengalami trauma akan sesuatu yang berbau sosial media. Hingga setelah ia memikirkan keputusan nya bulat-bulat ia tetap bertekad untuk menutup semua akun media sosial yang ia punya, dan mulai menata kembali kehidupan nya seperti semula sebelum ia menjadi perempuan stagram. Dan sekarang ia mulai merasakan kedamaian, keamanan, dan ketenangan saat ia memutuskan untuk memulai kehidupan barunya, akhirnya ia hidup lebih bahagia dan ia sudah mulai melupakan hal-hal kelam yang terjadi di masa lalu.

Begitulah pengalaman singkat teman saya yang saya paparkan dalam artikel ini, di harapkan para pembaca juga dapat  merasakan perasaan emosional dari cerita webtoon "KILL STAGRAM". Semoga dengan adanya artikel yang saya tulis mampu menambah pengetahuan pembaca, dan menambah kewaspadaan kita terhadap semuanya. Saya menucapkan terima kasih karna para pembaca sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel saya.

         

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun