Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Melepas Rindu di Warung Nasi Pak Udin

17 Januari 2025   06:15 Diperbarui: 17 Januari 2025   05:59 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melepas Rindu di Warung Nasi Pak Udin

Melepas kerinduan dua sahabat  saling berucap selamat  meski tempat  pertemuannya tidak seperti  orang-orang  yang berkantong tebal memilih tempat di kafe, lobby hotel, atau restoran termahal,   untuk kami cukup di warung nasi pak udin berlokasi di Cipinang, Kota Jakarta Timur  namun jangan salah meski pertemuan ala warung nasi tidak mengurangi kualitas pertemuan, karena merajut  kualitas pertemuan langsung bukan soal  tempat tetapi lebih terhadap pertautan hati saat bertemu dilandasi atas nama cinta terlebih pemilik warung nasi yang kami singgahi adalah  mantan draiver dulu yang sudah kami kenal tentu pertemuan ini mendapatkan dua kebahagiaan disamping makan siang  sekaligus silaturahmi dengan bang Udin si empunya  warung nasi.


Meski sudah sekian lama tidak berjumpa dengan sahabat tidak membuat  kikuk saat bertemu,  terlihat ekspresi dan reaksi satu sama lain ada  rona kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya, sama-sama merasakan keseruannya , diawali dengan berbagi pengalaman baru, hobi baru, itulah mengapa untuk  melepas rasa kangen dengan sahabat lama tak cukup puas percakapan hanya mengandalkan  whatsApp saja, atau komunikasi yang biasa dilakukan lewat telpon kini bisa bertemu langsung sambil melepas rindu, bisa tertawa lepas, tidak lupa mengulang gaya candaan  sebagaimana biasanya  yang dulu sering dilakukan saat istirahat dari rutinitas kerja , kini guyon ala dulu saat bertemu langsung kembali di download ulang  supaya tidak lupa,  sungguh sangat menyenangkan tidak ada rasa tersinggung, terlebih  marah, atau merasa terhina   justru khas guyonanya itu yang ngangenin begitu kira-kira yang disampaikan pak Untoro biasa dipanggil pak Un, karena diantara kami berdua sudah terbiasa alias   sudah khatam  karakter masing-masing sehingga saat bertemu tanpa basa-basi langsung mengumbar dengan lepas candaan yang sudah lama terpendam kini sudah tersalurkan rasanya plong bisa membuat sahabat tertawa tanpa beban,  namun kami berdua memiliki keyakinan bahwa   lontaran candaan sekeras apapun itu hanya sebagai pengobat rasa rindu yang lama tertahan,  diyakini candaannya  berhenti dilisan tidak masuk kedalam hati inilah sebagai salah satu gambaran tanda kawan dekat saat bertemu langsung sikat tanpa membuat  sekat  

Dokpri
Dokpri


Namun demikian  yang tidak terbiasa dengan guyonan jangan coba-coba memulai  akibatnya akan fatal alih-alih menambah keakraban malah sebaliknya akan  mendatangkan tsunami jilid dua, perlunya kehati-hatian  dalam memilah dan memilih kawan yang biasa diajak guyon atau tidak, karena tidak menutup kemungkinan ada sebagian orang hanya mau bicara serius kaku (garing)  jika diajak bercanda,   ada juga sebagian orang mungkin hanya dapat berkomunikasi dengan baik lewat gawai (Gadget)  namun saat  bertemu langsung tiba-tiba sulit berkata-kata, ada juga sebaliknya di layar ponsel banyak diam tapi saat bertemu begitu menarik perhatian, , namun bagi saya tidak canggung saat bertemu kawan satu ini  beliau selalu menyenangkan,  disamping penyabar, baik, dan memiliki selera humor yang tinggi, karena itu saat ada ajakan via whatsApp untuk makan siang tanpa ragu langsung saya jawab siap mengingat sudah hampir  satu  tahun lamanya tidak bertemu karena faktor kesibukan masing-masing hingga  harus membatasi hubungan tatap muka, maka saat ada momen untuk bertemu tan ragu langsung eksekusi  sesuai tempat yang sudah disepakati warung nasi pak Udin,  sambil melepas kangen tidak lupa pesan makan siang, bahkan saking asiknya ngobrol ngalor ngidul  tidak terasa telah menghabiskan   bertalam-talam  nasi, lauk pauk, sayuran, gorengan dan   bergelas-gelas minuman, hingga tidak terasa menghabiskan satu jam untuk sekedar mengobati kerinduan di warung nasi  pak Udin, hal  ini membukikan bahwa tempat  bukan sebagai syarat menghantarkan kualitas pertemuan, buktinya meski diwarung nasi pertemuan kami tetap berkualitas hingga kami bisa pulang dengan penuh bahagia. Bagaimana dengan anda ?

Dokpri
Dokpri


Jum'at, 17 Januari 2025
Kreator Kompasiana : Inay Thea

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun