Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah Sempit Berharap Menjadi Saksi Dari Gumam Suara Merdu Tilawah Anak-anak Kecil

18 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 18 Oktober 2024   07:33 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • "Sesungguhnya rumah akan terasa luas bagi penghuninya, dan akan dihadiri oleh Malaikat, dan akan dijauhi oleh setan, dan akan banyak kebaikan di dalamnya, jika penghuninya membaca Al-Qur'an di dalamnya. Dan rumah akan terasa sempit bagi penghuninya, dan akan dijauhi oleh Malaikat, dan akan dihadiri oleh setan, dan sedikit kebaikan di dalamnya, jika penghuninya tidak membaca Al-Qur'an di dalamnya" (HR. Ad-Darimi no.3412)"

Rumah Sempit Berharap  Menjadi Saksi Dari Gumam Suara Merdu Tilawah  Anak-Anak Kecil

Rumah sangat sederhana nan sempit terletak dilokasi  perumahan Pondok Damai, Cileungsi, Kabupaten Bogor ini  semata-mata hanya berharap kelak menjadi saksi atas apa yang dilakukan oleh segelintir bocah  kecil usia SD, dan SMP  yang setiap sore hari setelah Sholat Magrib mereka  selalu datang di awal waktu memenuhi sudut ruang rumah sempit ini, andai saja tujuannya lain tentu saja akan terasa sangat membosankan, mengganggu, dan bahkan terkadang tidak jarang membuat jengkel mengapa demikian ? maklum karena masih usia bocah ingusan candaan bagi mereka adalah dunianya dengan saling  meledek, memukul, memaki dengan suara yang lumayan keras hingga terdengar keluar, namun karena pemandangan ini  sudah terbiasa pada akhirnya saya harus sudah bisa adaptasi sehingga keluhan suara gaduh anak-anak dianggap sebagai sebuah hiburan semata pada akhirnya mengeluh pun harus sudah dibuang dalam kamus,   karena pada dasarnya kami menyadari bahwa kehadiran anak-anak  kecil ke rumah hanya dengan satu tujuan mulya adalah mereka ingin belajar membaca Al-Qur,an dengan baik, fasih, dan benar  ini yang membuat saya terharu hingga candaan apapun yang anak-anak lakukan kami biarkan  karena mustahil mengukur sikap mereka dengan ukuran baju orang dewasa sampai disini saya sangat memahami dengan membiarkan mereka untuk bercengkrama apapun yang membuat mereka bahagia karena sangat tidak mungkin untuk melarang mereka datang  kembali mengingat terlihat pancaran keikhlasan anak-anak untuk setia datang  dengan wajah polos  semata-mata  ingin belajar membaca Al-Qur'an,  itulah yang membuat hati saya menjadi lebih tenang, sejuk dan nyaman terlebih dengan mengingat pesan Rasulullah  SAW  :

 "Sesungguhnya, rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Qur'an, maka lapanglah penghuninya, banyak kebaikan, malaikat menghadirinya dan setan-setan meninggalkannya" ini yang paling mendasari untuk selalu mempersilahkan anak-anak tetap hadir, dan aktifitas  kegiatan ini sudah berjalan dari sejak tahun 2004 sejak kepindahan kami dari Jakarta ke wilayah Kabupaten Bogor entah mengapa awalnya hanya ada beberapa anak tetangga terdekat saja  yang menitipkan anak-anaknya untuk belajar membaca Al-Qur'an namun lama kelamaan informasi menyebar sehingga tidak jarang dari RT lain turut menitipkan anak-anaknya namun begitu kegiatan ini tetap dalam bingkai kemasan sosial asal saja mereka mau untuk semangat belajar  membaca Al-Qur'an bukankah keberuntungan yang akan diraih tidak melulu dalam bentuk fulus tetapi ini akan mendatangkan keberuntungan yang lebih besar bahkan merupakan investasi bagi kami dan bagi anak-anak sehingga berharap menjadi investasi amal kebaikan bersifat  abadi, karena itu  walaupun ukuran rumah sangat sempit  semoga tidak membuat penghuninya menjadi berpikiran dan bersikap sempit mengingat pantulan  gumam suara polos anak-anak kecil yang selalu menghiasi  disetiap malam  

Input sumber gambar/dokpri
Input sumber gambar/dokpri

Mari kita mencoba melihat diluar sana  mungkin saja  ada banyak orang merasa tidak nyaman tinggal di rumah, tidak betah di rumah, meskipun rumahnya bagus, mewah, megah dengan segala ornamen yang dimilikinya dengan garasi luas dengan mobil mewah berjejer  namun hatinya tetap gersang hinga rumahnya belum bisa menciptakan suasana ketenangan  bagi jiwanya bisa jadi ini lebih disebabkan karena  belum pernah dibacakan  lantunan  ayat-ayat Al-Qur'an bukankah pantulan bacaannya  membuat efek rumah terasa luas walaupun mungkin rumahnya kecil, sempit  karena salah satu  faktor yang mempengaruhi luas atau sempit adalah soal perasaan hati, dan pikiran jadi walaupun hidup dirumah-rumah sangat sederhana percayalah  saat selalu dilantunkan suara-suara merdu bacaan  Al-Qur'an rumah akan terasa luas, tidak terasa sumpek, tidak gelisah, malah yang ada selalu mendatangkan ketenangan dalam hati karena otomatis akan membangun kebaikan hubungan yang ada di dalamnya bukankah janji Allah SWT  rumah-rumah itu didatangi oleh malaikat, dan  setan-setannya pada menyingkir saat dibacakan  Al-Qur'an, dengan demikian semakin memperjelas bagi kami  bahwa segaduh apapun suaara yang dilakukan anak-anak kecil selama niat mereka ingin membaca Al-Qur'an dengan benar, bagi kami jauh lebih baik tinimbang  membiarkan rumah dalam keadaan sepi dari bacaan Al-Qur'an ini teringat akan pesan  Nabi Muhammad SAW '"Jangan jadikan rumahmu seperti kuburanmu" yang sunyi, sepi, bak tidak berpenghuni karena selalu sepi dari dari lantunan bacaan akan kalam-Nya

Input sumber gambar/dokpri
Input sumber gambar/dokpri

Input sumber gambar/dokpri
Input sumber gambar/dokpri

Kesimpulan 

Bacaan Al-Qur'an yang selalu dikumandangkan akan  dapat  memberikan banyak manfaat bagi rumah, di antaranya:

  • Rumah menjadi diberkahi oleh Allah SWT

  •  Rumah akan terasa luas dan lapang, meskipun kecil dan sempit

  • Rumah akan dikunjungi oleh para malaikat

  • Setan-setan akan menjauh dari rumah

  • Suasana rumah akan menjadi damai, tenang, pikiran jadi luas 

  • dan akan mendatangkan  keberkahan.  

Wallahu A'lamu,  Demikian semoga bermanfaat. 

Cileungsi, 18 Oktober 2024

Kreator : Inay Thea

*

Input sumber gambar/dokpri
Input sumber gambar/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun