Adapun persoalan yang dominan di dua RW tersebut sesuai hasil inputing aplikasi data baseline adalah soal aksesibilitas kualitas akses jalan lingkungan yang memerlukan perbaikan , tidak terpeliharanya drainase, ketidak tersediaan prasarana proteksi kebakaran, ketidak tersediaan penerangan jalan alan umum, dan kepadatan bangunan harapannya dengan mengetahui persoalan utama hasil dari diagnosa bersama masyarakat maka pada pelaksanaan nantinya diharapkan dapat mengobati semua luka yang ada pinjam istilah dalam dunia kedokteran, dan CAP tidak terbatas kepada infrastruktur lingkungan semata tetapi juga  menyasar untuk melakukan identifikasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebagai bang data bagi Dinas Perumahan tingkat provinsi seluuh rangkaian kegiatan CAP hanya bisa dicapai melalui keterlibatan warga masyarakat
Keikut sertaan masyarakat di dua RW tersebut dalam kegiatan bukan hanya timbul begitu saja akan tetapi karena adanya kesadaran penuh warga  untuk partisipasi karena jika warga masyarakat sudah sadar mengenai pentingnya penanganan kampung mereka maka jelas mereka akan melibatkan diri dalam penanganan penataan kampung mereka  karena faktor kesadaran/kemauan merupakan faktor utama dari masyarakat dalam berpartisipasi, dan mereka semakin mengetahui betapa  pentingnya penanganan permukiman kumuh dimana masyarakat sangat menginginkan ada perubahan wajah dari kumuh menjadi tidak kumuh
KesimpulanÂ
Partisipasi aktif masyrakat dalam perencanaan penanganan permukiman kumuh di RW. 009 Cengkareng Barat, dan RW. 003 Cengkareng Timur Kota Jakarta Barat tergolong sangat baik terutama pada partisipasi saat sosialisasi awal tingkat Kelurahan, Tingkat RW, dan pada pelaksanaan FGD 1 dan FGD 2, serta survey lapangan  ini menjadi modal  bagi warga masyarakat untuk melakukan langkah pengendalian pada pelaksanaan dan monitoring dalam kegiatan CIP melalui peran, dan  fungsi POKMAS (Kelompok Masyarakat ), adapun pemerintah Daerah dalam mengatasi permukiman kumuh melalui pendekatan perencanaan CAP adalah dengan merespon hasil perencanaan masyarakat melalui penataan kembali fisik lingkungan yang ada di permukiman kumuh, kedua adalah dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan peningkatan ekonomi dan sosial budaya masyarakat  melalui pendekatan Tridaya  (daya lingkungan, daya ekonomi, dan daya social) . Demikian
Rabu, 02 september 2024
Kreator : Inay thea
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H