Pertama, berkeinginan kuat untuk bertemu dan berkumpul bersama Nabi.
Bagi Muslim generasi setelah sahabat termasuk generasi sekarang yang tidak memiliki kesempatan bertemu dengan sang Nabi mesti berharap agar dikumpulkan bersama Nabi di Jannah Firdaus yang Allah SWT janjikan kepada orang-orang saleh dan muttaqin. Yakni, dengan cara melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya.
Kedua, mentaati dengan menjalankan sunahnya dan mengikuti setiap ajarannya. Allah SWT menegaskan, dengan mentaati Nabi, berarti telah menaati Allah. Melaksanakan sunah Nabi memiliki keistimewaan dan memberi kebahagiaan dunia dan akhirat
Ketiga, memperbanyak shalawat kepadanya. Nabi bersabda, "Barang siapa bershalawat atasku sekali, niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh kali." (HR Muslim). Allah SWT senantiasa melindungi dan merahmati mereka yang bershalawat kepada Nabi. Bahkan dengan memperbanyak shalawat, mempermudah setiap urusan duniawi.
Keempat, mencintai orang-orang yang dicintai Nabi. Jika Nabi mencintai para sahabatnya, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dll, serta para istri dan keturunannya, maka sudah sepatutnya kita mencintainya.
Kelima, mengikuti akhlaknya, karena tidak bisa dipungkiri bahwa  Nabi SAW memiliki akhlak yang mulia. Firman Allah SWT dalam QS Al-Qalam ayat 4, "Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berakhlak yang agung". Salah satu tugas Nabi diutus, yakni untuk menyempurnakan akhlak. Nabi bersabda", Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR Bukhari). Demikian
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammadin thibbil qulubi wa dawa-iha wa'afiyatil abdani wa syifa'iha wa nuril abshori wa dhiya-iha wa 'ala alihi wa shahbihi wa baarik wa sallim
Semoga Bermanfaat