Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meneladani Akhlaq Rasulullah SAW dan Memperbanyak Membaca Shalawat Wujud Kecintaan Terhadapnya

17 September 2024   06:50 Diperbarui: 17 September 2024   07:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meneladani Akhlaq Rasulullah SAW dan Perbanyak Membaca Shalawat Wujud Kecintaan Terhadap Nabi

 


Ya nabi salam 'alaika, Ya rasul salam 'alaika, Ya habib salam 'alaika, Shalawatullah 'alaika
Asyraqal badru 'alaina, Fahtafat minhul buduru, Mistla husnik ma ra-aina, Qattu ya wahjas sururi
Ya nabi salam 'alaika, Ya rasul salam 'alaika, Ya habin salam 'alaika, Shalawatullah 'alaika
Anta syamsun anta badrun, Anta nurun fauqa nuri, Anta iksirun wa ghali, Anta mishbahus shuduri
Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu,Wahai Rasul salam sejahtera untukmu.Wahai kekasih, Salam sejahtera untukmu dan Sholawat (rahmat) Allah untukmu. Bulan purnama telah terbit menyinari kami, Pudarlah purnama purnama lainnya. Belum pernah aku lihat keelokan sepertimu,, Wahai orang yang berwajah riang. Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, Wahai Rasul salam sejahtera untukmu. Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu dan Sholawat (rahmat) Allah untukmu.Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya


Setiap kalimat yang dilantunkan memiliki makna doa dan harapan akan kesejahteraan bagi Nabi Muhammad SAW serta rahmat dari Allah SWT yang terus tercurah kepadanya. Lantunan ini menjadi simbol kecintaan muslim kepada Nabi dan menjadi salah satu bacaan yang kerap  dibacakan saat peringatan Maulid Nabi, sebagaimana dalam salah satu potongan lantunan  sholawat "ya Nabi salam alaika" ditulis oleh Imam Abu Ja'far al Barzanji dalam kitab Maulid al Barzanji adalah mufti masa Turki Utsmani yang dikenal sebagai pencipta syair-syair sholawat Barzanji ialah suatu doa-doa, pujian-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad saw yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada yang biasa dilantunkan ketika kelahiran (akikah), khitanan, pernikahan dan maulid Nabi Muhammad SAW.

Sholawat ini menggambarkan kegembiraan ummatnya dalam menyambut hari kelahiran manusia agung Muhammad SAW yang dilantunkan dimana orang-orang sambil berdiri saat membaca kitab barjanji (kumpulan bacaan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW), hal ni juga berlaku bagi pembacaan kitab lainnya seperti Maulid Ad Dhiba, Simtuddharar, mereka membacanya dengan penuh khusu membayangkan bagaimana keteladanan dari seorang Nabi  dalam kehidupannya dengan mengucapkan Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, saking agungnya maka Rasulullah digambarkan seperti bulan purnama telah terbit menyinari kami, sosok Nabi Muhammad adalah cahaya diatas cahaya yang mengeluarkan ummatnya dari alam kegelapan menuju alam terang menderang (hidayah)  rasanya pujian yang dialamatkan kepada Rasulullah SAW tidak berlebihan karena fakta sejarah membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan bagi ummatnya karena itu cara mencintai  Rasul adalah meneladani kehidupan beliau,  tidak perlu membayangkan fisiknya akan tetapi kenalilah beliau dari keagungan budi pekertinya dan kepribadiannya yang agung kesempurnaan akhlak Rasulullah saw. tidak akan pernah habis, sebagaimana makna-makna Al-Qur'an yang tidak akan pernah habis yang akhlak nya digambarkan dalam Al-Qur'an  "Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur."(Q.S. Al-Qalam [68]: 4)

Input sumber gambar/Dokpri
Input sumber gambar/Dokpri

Sebagai salah satu bentuk kecintaan terhadap Nabi adalah dengan memperbanyak membaca shalawat disamping itu membaca Shalawat  mampu menjadi penyelamat pembacanya pada hari kiamat karena ada unsur penjagaan akidah, yaitu mengakui Allah sebagai Tuhan, sekaligus meyakini Nabi Muhammad sebagai makhluk-Nya. 

Dalam redaksi shalawat yang biasa kita baca, yaitu Allhumma shalli al sayyidin muhammad, terdapat dua unsur pengakuan yang agung; pertama adalah mengakui bahwa Allah SWT sebagai Dzat yang Maha Pemberi, dan kedua mengakui bahwa Nabi Muhammad saw sebagai kekasih Allah

Melantunkan sholawat Ya Nabi Salam Alaika memiliki banyak keutamaan yang tidak hanya berdampak pada kehidupan dunia, tetapi juga akhirat, seabagai salah satu keutamaan memperbanyak sholawat, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, adalah menghapus dosa serta mengangkat derajat sebagaimana Rasulullah SAW bersabda "Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan menghapus sepuluh dosa darinya, mengangkat sepuluh derajatnya, dan mencatatkan sepuluh kebaikan baginya." (HR An Nasa'i), dalam hadist lain dikatakan "Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan menghapus sepuluh dosa darinya, mengangkat sepuluh derajatnya, dan mencatatkan sepuluh kebaikan Baginya (HR. An-Nasa'i), dan masih banyak lagi keutamaan-keuamaan lainnya

Input sumber gambar/Dokpri
Input sumber gambar/Dokpri

Sebagai ummatnya tentu wajib  mencintai Nabi Muhammad dengan cara mentaati  terhadap perintahnya,  membenarkan terhadap Khabar yang disampaikan,  serta menjauhi apa yang dilarang, ada 5 hal yang menjadi kekuatan pada ummatnya untuk selalu mencntai Rasulullah SAW antara lain :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun