Permohonan Maaf  Tulus dari Presiden Jokowi Patut di Acungi Jempol
Manusia adalah makhluk yang memiliki potensi berbuat salah dan khlaf menunjukkan betapa  ketidak sempurnaan pada diri manusia sebagai salah satu ketidak sempurnaannya adalah bahwa manusia tidak luput dari  luput dari salah dan khilaf  namun  demikian sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang mengakui kesalahan dengan meminta maaf dari segala bentuk kekhilafan , apa yang disampaikan oleh  Presiden Jokowi pada acara zikir dan doa kebangsaan yang juga dihadiri i Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ibu Negara Iriana Jokowi dan Wury Ma'ruf Amin adalah sikap yang memiliki keteladanan bagi kita bahwa seorang Presiden Jokowi adalah manusia biasa yang tidak lepas dari berbuat salah dan khilaf karena itulah ruang zikir dan do'a kebangsaan dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.
Sebagaimana dalam sambutannya dengan menyampaikan bahwa  kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor Kiyai Haji Ma'ruf Amin menyampaikan permohonan  maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
Permohonan maaf yang tulus disampaikan oleh pimpinan Negara harus diacungi jempol karena telah menunjukkan sikap terpuji dengan sikap tulus dan terbuka menyampaikan bahwa  seorang manusia tidak lepas dari salah dan khilaf termasuk Jokowi-Ma'ruf didalamnya maka atas segala kekhilafan itu kiranya membukakan pintu maaf , lalu bagaimana dengan kita menyikapi permohonan maaf Presiden RI?Â
Kalaulah  kita sejenak menengok  pesan baik ajaran Agama yang menganjurkan jika seseorang meminta maaf atas segala kekeliruan,  kesalahan, dan kealpaan maka tidak ada cara lain kecuali kita dianjurkan untuk memaafkannya dengan melupakan segala yang pernah dilakukan bukankah dengan memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu sifat manusia yang terpuji karena kita menyadari sebagai makhluk yang tidak sempurna.
Disadari atau tidak, manusia kerap kali berbuat khilaf, karena itu  jalan terbaiknya jika  seseorang berbuat khilaf namun memiliki kemauan yang tulus  untuk meminta  maaf maka anjurannya adalah  segera memaafkan kesalahan orang lain, karena itu apa yang disampaikan Jokowi sudah sangat tepat disaat sebentar lagi akan ada rotasi kepemimpinan Nasional  beliau sudah lebih dahulu menyampaikan permohonan maaf, dan Jokowi menyampaikan sebagai manusia biasa yang memiliki banyak kelemahan sangat tidak mungkin memiliki sifat yang bisa menyenangkan dan membahagiakan semua pihak,  tentu ada yang menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju itu hal yang biasa terjadi tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan dan  kelemahan dalam perjalanan selama memimpin bangsa Indonesia ini sesugguhnya menujukkan bahwa kami berdua manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan, karena  kesempurnaan hanya milik Allah SWT terhadap langit dan bumi dan apa pun yang ada di dalamnya dia maha kuasa atas segala sesuatu.Â
Kita sebagai hambanya hanya bisa menjalankan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki tentu senmua yang dilakukan adalah untuk kemaslahatan bangsa Indonesia, namun demikian Jokowi bersyukur karena Indonesia dapat bertahan dan terus bertumbuh di tengah krisis, ketidak pastian global dan geopolitik hingga perubahan iklim kita masih tetap eksis, dan kedepan  tentu tantangannya lebih berat lagi berbagai bentuk krisis dan tantangan baru siap menghadang dan bermunculan silih berganti.
Oleh karena itu dalam pesannya Jokowi menyarankan kedepan agar kita harus mengedepankan sikap untuk saling  membantu, saling tolong menolong, saling melengkapi, saling menguatkan bukan saling melemahkan atau menjatuhkan, saling mendoakan untuk keselamatan kita semuanya sebagai sebuah bangsa yang besar dan untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini jangan memperbesar perbedaannya tapi harus memperkuat kesamaannya terlebih bangsa Indonesia yang terdiri dari suku, bahasa, adat dan budaya yang berbeda-beda ini harus dijadikan sebagai keberagaman budaya Indonesia yang harus dijaga dirawat dengan baik. Demikian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H