Wukuf di Padang Arafah Sebagai Symbol Keberadaan Manusia di Alam Mahsyar
Jutaan manusia berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan salah satu rukun haji karena jika ibadah ini ditinggalkan akan berpengaruh terhadap sah tidaknya haji  "Al Hajju Arafah, Haji itu Arafah." Demikian sabda Rasulullah SAW, seperti diriwayatkan al Tirmizi.Â
Berwukuf pada hari Arafah adalah rukun haji yang mesti ditunaikan, disamping menunjukkan bahwa wukuf di Arafah  sebagai rukun haji tetapi juga makna hadis tersebut menunjukkan bahwa Arafah bisa diartikan bahwa  "haji itu mengenal", sebagai  perjumpaan berhadapan dengan Allah SWT karena Arafah sebagai symbol Padang Mahsyar dimana pada saat itu seluruh manusia terdiam sejenak sebagai isyarat bahwa  segala sesuatu yang didunia  semula bergerak.Â
Suatu saat gerakan itu akan berhenti, jantung manusia tidak selamanya bergerak suatu saat akan berenti, begaitu juga dengan mata akan berhenti untuk melihat, berkedip, begitu juga dengan kaki akan berhenti untuk melangkah,berjalan, Â begitu juga dengan tangan akan berhenti untuk menggapai atau meraih sesuatu benda.
Nah  kalau seluruh anggota badan sudah berhenti dari aktifitas maka disitulah terjadinya kematian, dan pada saatnya nanti akan dibangkitkan dikumpulkan di Padang Mahsyar, dengan segala kecemasan, ketakutan, dan  penuh harap saat menunggu keputusan Allah SWT tentang tempat kembali yang kekal apakah Syurga atau Neraka maka pada saat itu seluruh aktifitas terhenti manusia hanya focus terhadap satu apakah akan termasuk golongan yang selamat atau sebaliknya karena itulah hendaknya wukuf di Arafah dijadikan sebagai pembelajaran penting tentang keberadaan manusia nantinya di alam Mahsyar karena itu  saat wukuf harus  membersihkan, mensucikan hati, membersihkan sikap,  menjernihkan fikiran, focus beribadah kepada Allah SWT tanggalkan semua aksesoris yang bersifat duniawi bukankah semua manusia sama disisi Allah SWT yang membedakan hanya ketakwaan kepada-Nya.
Perenungan wukuf Arafah seluruh manusia harus mengetahui hakikat dirinya dihadapan Allah SWT sebagai hamba yang hina tetapi berharap melalui do'a do'a yang dipanjatkan saat berada diarafah agar Allah SWT mengangkat derajat disisi-Nya dengan demikian Arafah dapat menghantarkan seseorang untuk lebih mengenal dirinya, dengan segala kehinaan, kealpaan, dengan segala peluh dosa  namun senantiasa tidak pernah berputus asa untuk memohon ampunan Allah SWT.
Itulah pentingnya untuk berhenti sejenak dari hiruk pikk aktifitas keduniaan bagaimanapun manusia membutuhkan waktu-waktu khusus agar bisa berpikir, mengevaluasi perjalanan hidup apakah lebih banyak aktifitas amal kebaikan atau sebaliknya, maka kalau kemudian arafah sebagai analogi alam mahsyar sebagai tempat berkupulnya jutaan manusia maka hal yang sangat dibutuhkan adalah ampunan-Nya, dan ibadah haji menjadi sebab diampuninya dari segala dosa dan salah. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa orang berhaji kemudian ia tidak melakukan perbuatan keji serta kefasikan, maka ia kembali bersih (diampunkan) dari dosa.
Wukuf di Arafah mengajarkan pentingnya persatuan, saling mencintai, dan menghormati sesama Muslim, serta menekankan bahwa semua manusia adalah sama di hadapan Allah SWT . Wukuf di 'Arafah adalah rukun haji yang paling mutlak, sangat ketat dan mendebarkan oleh karena kesakralannya dengan waktu yang sangat terbatas maka diharapkan kepada seluruh jamaah haji untuk focus beribadah, memohon ampunan, dengan selalu memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Berikut dibawah ini makna filosofi wukuf di Arafah dalam ibadah haji.