Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hewan Qurban sebagai Simbol Menyembelih Sifat Buruk pada Manusia

16 Juni 2024   08:40 Diperbarui: 16 Juni 2024   12:36 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi Pelatihan Marketing BRI

Hewan Qurban Sebagai Simbol Menyembelih Sifat Buruk Pada Manusia 

         

Sebagaimana biasanya pada setiap menjelang Iedul Adha ada kewajiban bagi  yang mampu untuk berqurban karena Allah SWT memerintahkan sebagaimana yang termaktub dalam QS. Al-Kausar 108  "inn a'thainkal-kautsar, fa shalli lirabbika wan-ar Artinya " Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak, Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah" atas dasar ayat tersebut maka bagi umat Islam berkurban adalah ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt. bahkan sejak Nabi Adam As. sudah ada syariat kurban. 

Hal ini dapat diketahui dari kisah Qabil dan Habil, dua putra Nabi Adam As. di mana kurban salah satu dari mereka tidak diterima karena unsur ketidak ikhlasan, demikian juga tentang kisah  Nabi Ibrahim As. dan putranya yang bernama Ismail As keduanya termasuk hamba Allah SWT yang sangat taat dan pantas untuk diteladani, karena keikhlasan dalam mengabdikan diri mereka kepada Allah Swt melalui ibadah kurban pada awal mimpinya perintah untuk menyembelih putranya bernama Ismail bahwa kemudian Allah SWT menggantinya dengan domba itu merupakan mukjizat dari Allah SWT yang tentu saja diluar pengetahuan Nabi Ibrahim dan Ismail artinya mereka berdua telah lulus dalam menerima ujian dari Allah SWT, ini membuktikan bahwa pertolongan Allah SWT akan selalu ada setelah kita melewati masa ujian dengan penuh kesabaran, dan keikhlasan  itulah ujian yang telah dijalani Nabi Ibrahim dan Ismail putranya menjalani ujian dengan penuh kesabaran  pada akhirnya berbuah manis

Dok. Liputan6.com
Dok. Liputan6.com

Dari peristiwa Nabi Ismail itulah kemudian dikenal dengan istilah Qurban sebagai salah satu bentuk keta'atan mendekat kepada Allah SWT karena   kata qurban sendiri berasal dari bahasa Arab qariba -- yaqrabu -- qurban wa qurbanan wa qirbanan, yang artinya dekat, dalam pengertian lain  qurban artinya mendekatkan diri kepada Allah melalui ritual penyembelihan hewan ternak. Namun secara harfiah  qurban memiliki arti hewan sembelihan, sedangkan menurut istilah kurban artinya menyembelih hewan tertentu pada hari Raya Idul Adha sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. 

Adanya anjuran kurban ini merupakan bentuk syukur umat muslim atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT dengan menyisihkansebagian hartanya untuk membeli hewan qurban sebagai ungkapam terima kasih kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dengan cara berbagi makanan kepada mereka yang tidak mampu, dan berkurban juga untuk menghapus sifat-sifat serakah, tamak  yang ada pada manusia

Terkait sifat-sifat buruk yang ada pada manusia Imam Ghazali dalam salah satu bukunya Ihya Ulumuddin menyampaikan bahwa manusia memiliki empat macam karakter buruk  dengan penyembelihan qurban maka empat karakter buruk tersebut pada manusia i hendaknya dikikis habis sebagaimana dalam simbol memotong hewan kurban berikut empat karakter buruk terdapat pada manusia antara lain:

Dok. Visual Republika
Dok. Visual Republika

Pertama,

Sifat Rububiyah, yaitu sifat "ketuhanan" yang terdapat pada diri manusia yang apabila telah menguasai diri manusia maka ia ingin menguasai, menduduki jabatan yang tinggi, menguasai ilmu apa saja, suka memaksa orang lain sesuai kehendaknya  dan tak mau direndahkan, maunya hanya ingin  dipuji. Juga kecenderungannya takabbur, membanggakan diri, merendahkan orang lain,  riya (suka pujian dan sanjungan), cenderung bangga jika mendapatkan pujian dan sanjungan, senang dengan popularitas

Kedua,

Sifat Syaithaniyah, yaitu sifat "kesetanan" yang ada pada diri manusia yang apabila telah menguasai dirinya ia akan suka merekayasa dengan tipu daya dan meraih segala sesuatu dengan cara-cara yang jahat, cara-cara tidak halal, menghalalkan segala cara, dan orang yang menonjolkan sifat syaithaniyah akan terlihat dari perilakunya yang mengedepankan iri, dengki, hasut, berbuat sewenang-wenang, suka menipu, mengelabui siapa saja dalam meraih ambisi, berdusta,dan lebih condong perilakukanya kearah munafik

Ketiga,

Sifat Bahimiyah, yaitu sifat manusia berupa "kehewanan" yang apabila telah menguasai dirinya ia akan rakus, tamak, suka mencuri, makan berlebihan, egois, suka berzina, berperilaku homoseks dan memperturutkan syahwat, tidak bisa membedakan halal dan haram cenderung tanpa pengendalian diri, bahkan untuk  memenuhi nafsu harta, dia akan mencuri, menipu, atau cenderung berperilaku korupsi

Keempat,

Sifat sabu'iyah, yaitu sifat "kebuasan" yang apabila menguasai diri manusia ia akan suka bermusuhan, berkelahi, suka marah, suka menyerang, suka membunuh yang dianggap sebagai penghalang, suka memaki, suka bermusuhan, sadis, kejam, marah, memukul, dan sebagainya.

Keempat sifat buruk ini sangat berbahaya jika masih bersarang dalam jiwa manusia maka dalam penyembelihan hewan kurban sejatinya terdapat pembelajaran penting yakni menyembelih keempat sifat hewani yang ada pada diri manusia. Demikian semoga bermanfaat

 

Ahad, 16 Juni 2024

Dok. Pribadi Pelatihan Marketing BRI
Dok. Pribadi Pelatihan Marketing BRI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun