Ada beberapa kandidat dari internal Partai tetapi memungkinkan dari delapan nama ada calon dari luar partai tetapi bisa saja pilihan dari internal lebih prioritas dengan melihat  elektabilitas ditingkat internal partai atau elektabilitas tingkat masyarakat pemilih.
Jelas pilihan kandidat akan jatuh terhadap kandidat yang memiliki daya tarik bagi masyarakat karena itu persoalan elektabilitas perlu menjadi bahan pertimbangan bagi partai politik pengusung, untuk soal  ini  ketua umum PDIP  yang bisa menilai elektabiltas kandidat yang pas yang akan menjadi pilihan PDIP sebagai kandidat Cagub DKI tahun 2024.
Berikut tiga kriteria sebagai bahan pertimbangan bagi partai politik  dalam mengusung nama kandidat Cagub DKI Jakarta antara lain:
Kandidat Harus Dikenal Masyarakat
Tingkat popularitas bagi seorang kandidat sangat penting karena itu Partai Politik pengusung tidak akan sembarangan dalam mengusung kandidat karena  harus mempertimbangkan sejauh mana calonnya dikenal oleh khalayak pemilih  karena semakin tinggi tingkat popularitas kandidat otomatis akan semakin mudah diterima masyarakat.
Kalaulah di antara nama-nama calon yang ada dikantong ketua umum ada nama ibu Tri Rismaharini (Risma) mantan Walikota Surabaya, dan kini menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) dikenal sebagai seorang pemimpin yang memiliki karakter yang khas dalam memimpin, dan tidak jarang  terjun ke masyarakat untuk mendengarkan keluhan langsung.
Ada juga mencuat nama Menteri Keuangan  Sri Mulyani seorang wanita lulusan Universitas Indonesia, dan Universitas Illinois Urbana-Champaignn Amerika Serikat yang tidak diragukan lagi kemampuan akademisinya dibidang perekonomian  wajar kalau kemudian selalu menduduki menteri keuangan sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.
Terakhir ada nama Jenderal TNI (Purn.) H. Muhammad Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D. Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987 terakhir manjabat sebagai Panglima TNI, dari ketiga nama calon tersebut tersebut  kita bisa menilai bahwa pilihan kandidat Cagub PDIP  bukan keleng-keleng, pinjam istilah bahasa populer  mereka bertiga cukup dikenal di masyarakat,  disegani dan ketiganya memiliki wawasan luas, tegas, dan disiplin.
Namun lagi-lagi semua berpulang  kepada ketua Umum Partai yang memiliki hak perogratif dalam menentukan kandidat Cagub DKI Jakarta.Â
Saya kira Ibu Megawati Soekarno Putri  memiliki segudang pengalaman yang sudah matang dalam menimbang-nimbang kandidat yang pas untuk  diusung sebagai Cagub DKI Jakarta Tahun 2024.
Kandidat Memiliki Citra Positif
Terjun langsung dalam  kancah perpolitikan melakukan  pencitraan bukan barang haram terlebih dalam pertarungan Pilkada  memang sudah  masuk dalam arena  pertarungan politik. Maka semakin tinggi  nilai pencitraannya akan mendapatkan tempat dihati pemilih tetapi jika  rendah jangan marah jika kemudian mengalami kekalahan harus diingat  pencitraan bukan sesuatu yang tabu tetapi bagi calon memang harus dilakukan bagaimana pemilih akan tertarik jika tidak ada sesuatu yang khas  bisa direkam masyarakat.
