Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Memulai Puasa Syawal Itu Tantangannya Berat namun Mendulang Pahala Berlipat

19 April 2024   08:37 Diperbarui: 19 April 2024   08:45 3245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syawal adalah merupakan bulan yang diberkahi dan keberkahan ini terlhat dari bertambahnya amal kebaikan yang dilakukan oleh umat Islam, peningkatan  ketaatan, dan bentuk ketaatannya dengan melaksanakan puasa selama 6 hari di bulan Syawal setelah Ramadan hukumnya sunnah tetapi memiliki keutamaan yang agung dan ganjaran pahala yang besar dari Allah SWT

Ganjaran Yang didapat bagi orang yang berpuasa Syawal

Bagi muslim yang berpuasa selama 6 hari di bulan Syawal akan mendapat pahala puasa setahun penuh sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis shahih berikut ini: "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan lalu ia mengiringi dengan berpuasa selama enam hari di bulan Syawal maka ia seperti berpuasa setahun," (HR. Muslim). 

Bahkan Imam Ibnu Rajab al-Hanbali menambahkan bahwa  "Tanda-tanda diterimanya ketaatan adalah dengan konsisten terus beribadah setelahnya, dan sebaliknya tanda-tanda ditolaknya ketaatan adalah dengan melakukan kemaksiatan setelahnya, karenanya betapa  mulianya suatu ibadah yang dilakukan setelah ibadah yang lain, dan betapa jeleknya sebuah keburukan yang dilakukan setelah ibadah." 

Puasa Syawal sebagai bentuk ibadah untuk menjaga kemuliaan disisi Allah SWT karena melaksanakan ibadah setelah pelaksanaan ibadah lainnya yakni puasa Ramadhan, bukankah  pintu-pintu kebaikan kran-nya akan selalu terbuka  dan tidak akan pernah ditutup selama ruh belum sampai ke kerongkongan maka selama itu pula  bisa memasuki pintu-pintu tersebut yang di dalamnya ada banyak kesempatan kebaikan yang bisa kita tunaikan.

Membiasakan Diri untuk Berpuasa

Dalam beberapa sumber menunaikan ibadah puasa Syawal menjadi salah satu langkah membiasakan diri tetap berpuasa setelah Ramadan berakhir , maka sesungguhnya Allah SWT menerima amal kebaikan seseorang dan akan menganugerahi ia untuk terus berbuat kebaikan setelahnya bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya maka hal yang demikian adalah tanda diterima kebaikan yang pertama, dan begitu juga sebaliknya, jika seseorang berbuat baik kemudian mengikutinya dengan perbuatan buruk maka yang demikian tanda ditolak kebaikan sebelumnya.

Tanda Syukur kepada Allah

Sebagai salah satu keutamaan berpuasa di bulan Syawal adalah tanda rasa syukur kepada Allah SWT karena telah berhasil melalui bulan Ramadan, dan berharap setelah berakhirnya Ramadan, bisa mendapatkan ampunan, anugerah rahmat yang melimpah dari Allah SWT

Ibadah yang Dilakukan Pada Ramadan tidak Terputus

Selesainya bulan Ramadan bukan menjadi pertanda ibadah yang dilakukan menjadi terhenti ini mengingatkan akan pesan "Kun Rabbaniyyan wala takun Ramadhaniyyan"  "Jadilah hamba Allah, dan jangan jadi hamba Ramadhan (yang hanya beribadah ketika Ramadhan). setelah itu menjadi terhenti dalam beribadah padahal seharusnya jstru harus ada peningkatan maka puasa Syawal  menjadi salah satu bentuk untuk melestarikan ibadah yang sudah dijalankan selama Ramadan.

 Penyempurna Ibadah Wajib

Alasan dianjurkannya puasa Syawal karena dapat menyempurnakan kekurangan dalam menjalankan ibadah wajib seperti puasa Ramadan, hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini: "Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab adalah salatnya. Jika shalatnya baik, sungguh dia telah beruntung dan sukses. 

Sebaliknya apabila salatnya rusak maka di celaka dan merugi. Kemudian jika ada kekurangan dalam salat wajib, Allah berfirman kepada malaikat: lihatlah apakah hambaku mengerjakan salat sunah ? Jika dia mengerjakan salat sunah, kekurangan dalam salat wajib akan disempurnakan dengan salat sunah. 

Kemudian seluruh amal yang lain akan dihisab seperti itu," (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi) begitu juga dengan puasa Ramadhan mungkin secara syariat sah, dalam arti bisa mengimsakan (menahan)  diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari, namun bisa jadi secara semangat ruhiyyah masih terdapat kekurangan maka dengan puasa Syawal bisa menjadi penyempurna puasa wajib yang tidak maksimal. 

Oleh karena itu melalui puasa Syawal sejatinya untuk menyempurnakan puasa Ramadhan kita sekaligus untuk mendapatkan pahala dan  harus menjadi sebuah keyakina bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan amal hamba-Nya yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan kepada-Nya. Demikian Wallahu A,lamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun