Mengapa remaja masjid harus berpartisipasi?Â
Menjawab pertanyaan ini tentu saja hukumnya wajib remaja melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap tahapan kegiatan.
Namun begitu langkah pertama adalah  membuka  tabung intelektual mereka  agar muncul  kesadaran kritis tentang pentingnya remaja masjid berpartisipasi aktif  sebagai pembuka teori tentu pilihan ceramah sebagai pengantar semata  sangat diperlukan selanjutnya curah pendapat dan  langsung simulasi dengan pembagian kelompok diskusi (disko) dan masing-masing kelompok peserta wajib untuk membangun sebuah rumah yang bahan bakunya sudah dipersiapkan panitia antara lain sedotan, jarum pentul, tali rapia termasuk bahan lainnya yang kelompok butuhkan, dan pada saat mengerjakannya kelompok diawasi oleh satu orang dari panitia  untuk melakukan pengamatan langsung terhadap proses pelaksanaan pembangunan rumah dengan menilai beberapa hal:
(1) bagaimana persiapan dan perencanaan, penyusunan rencana anggaran biayat ( RAB)
(2) jumlah kebutuhan bahan bangunan, mulai pengerjaan dan target selesai
(3) adakah memilih kepala tukang,  bagian keuangan, dan  siapa-siapa yang aktif berkontribusi, dan siapa yang tidak terlibat  dalam menyelesaikan pembangunan rumah
Aktifitas mereka dalam diskusi kelompok menjadi bahan penilaian dari panitia alhasil dari semua yang mereka bangun dengan bentuk rumah yang tentu saja berbeda. Ini mencirikan bagaimana cara mereka menyelesaikan bangunan rumah pada saat diskusi kelompok  dan ini sebagai salah satu bentuk simulasi untuk memudahkan bagi peserta ngobras memahami paritsipasi dan dari hasil simulasi ini menggambarkan realitas yang terjadi kegiatan apapun.
Jika tidak ada persiapan,  perencanaan, dan partisipasi hasilnya sebagaimana yang disaksikan dari simulasi ini dan simulasi ini hanya merupakan media saja terhadap pesan yang ingin disampaikan adalah betapa pentingnya partisipasi  aktif dari semua pelaku pembangunan dengan kata lain pentingnya melakukan kerjasama multi pihak untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan terhadap target yang telah ditentukan.
Namun, perlu diingat bahwa apa yang telah dilakukan harus bisa dipertanggung jawabkan karena itu pada sesi terakhir ngobras diperkenalkan tentang prinsip-prinsip pembukuan sederhana yang transparansi bersifat terbuka sehingga bisa diakses oleh semua orang yang membutuhkan, dan akuntabilitas dimana setiap proses dan hasil pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan sedangkan partisipatif berarti suatu pelayanan publik hanya akan maksimal apabila ada partisipasi public.Â
Congratulations and success for Ngobras Rismalah in 2024, you are potential leaders in the future