Nisfu Sya'ban Sebagai Sarana Refleksi Atas Investasi  Amal Kebaikan Selama Perjalanan Satu TahunÂ
Bagi  ummat Islam sudah teramat akrab ditelinga dengan  istilah nisfu sya'ban karena setiap tahun selalu hadir dan menjadi acara rutin dalam menyambut  kedatangannya. Baik  dimasjid-masjid dan musholla dipenuhi jamaah yang ingin menyambut nisfu sya'ban sebagai bulan  alarm bahwa Ramadhan akan segera menghampiri.
Perlu diketahui nisfu sya'ban itu sendiri sebagai  kata majemuk dari  bahasa Arab, nisfu dan sya'ban  berasal dari kata nashafa, yanshifu, nashfan yang berarti mencapai tengah-tengah atau setengah, sementara sya'ban  berarti bulan sya'ban atau sebagai bulan yang ke 8  tahun Hijriah.
Dari pengertian ini dapat disimpulan bahwa nisfu syaban berarti pertengahan atau tengah-tengah bulan untuk  menuju bulan suci Ramadhan. Lalu apa yang dilakukan ummat Islam saat nisfu sya'ban tentu saat itu seluruh ummat  mengaudit diri atas torehan amal kebaikan selama satu tahun bukankah pada malam nisfu sya'ban seluruh amal kebaikan akan diserahkan kepada Allah SWT karena itu Nabi menegaskan melalui sabdanya  "Aku lebih suka saat amal diangkat justru diriku sedang berpuasa"
Aktifitas manusia menentukan kualitas meski demikian tidak bisa dipungkiri bahwa manusia tempatnya salah dan dosa akan tetapi  sebaik-baik  orang yang bersalah adalah mengakui kesalahannya seraya memohon ampun kepada Allah SWT.Â
Melalui nisfu sya'ban harus dijadikan sebagai sarana untuk memanjatkan permohonan ampunan  atas segala salah dan khilaf  bukankah lautan pintu magfirah lebih luas dari murka-Nya.
Sebagai hamba yang lemah memanjatkan ampunan  melalui dzikir,  dan membaca surah yaasin sebanyak tiga kali disertai niat pada pembacaan pertama  memohon dan memanjatkan keberkahan usia , yang  kedua memanjatkan semoga diberikan keluasan rejeki yang halal , serta yang ketiga meminta ditetapkan iman dan islam yang kuat dalam hati kita hingga berakhir dari kefanaan dunia dalam  keadaan husnul khotimah (Happy Ending)
Nmun apapun aktifitas yang dilakukan saat nisfu sya'ban yang harus dipahami adalah bahwa nisfu syaban adalah momen istimewa sebab di malam tersebut Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa hamba-Nya maka dari itu malam nisfu syaban disebut juga sebagai lailatul maghfirah  ( malam pengampunan).
Untuk meraih  ampunan di malam nisfu sya'ban  sebagaimana biasanya di Masjid Nurul Falaah Perumahan Pondok Damai, Cileungsi Kabupaten Bogor Jawa Barat mengajak  kaum bapak-bapak, Ibu-ibu, remaja dan anak-anak untuk hadir.
Terlihat  sore hari  sudah  berbondong-bondong menuju Masjid  untuk mengikuti kegiatan nisfu sya'ban yang jatuh tepat di hari Sabtu malam Ahad 24 Februari 2024/15 Sya'ban 1445 H kegembiraan terlihat dari  antusiasme masyarakat yang mengikuti acara nisfu sya'ban melihat ini  rasanya gairah keutamaan bulan Suci Ramadhan seakan sudah menari-nari disetiap di kedipan mata. Ada nuansa  keharuan dalam pelaksanaan nisfu sya'ban tahun ini terlebih saat pemimpin acara DR.KH. Maulana AS, dan Ustadz Warli S. Noor  menyampaikan beberapa keutamaan nisfu sya'ban salah satunya adalah bahwa Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa hamba-Nya, kecuali dosa musyrik dan munafik tentu semua hamba yang hadir berharap mendapatkan ampunan dari segala kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan selama ini.
Maka di moment malam ini menjadi sarana bagi umat muslim untuk memperbanyak amal kebaikan, memohon ampunan,  dan amalan lainnya  sebab  pada malam tersebut Allah SWT membukakan pintu ampunan sayang jika dilewati  tanpa semaian  amal kebaikan dan terdapat dalam salah satu buku  "Syuab al-Iman"  beberapa riwayat yang menyebut bahwa Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang memohon ampun pada malam nisfu sya'ban hal ini sebagaimana  Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya." (HR Baihaqi)
Dengan hadirnya kembali malam nisfu sya'ban sebagai pertanda bahwa  Ramadhan tidak lama lagi akan menghampiri maka periapkanlah diri untuk menyambutnya karena alangkah malangnya jika di bulan yang penuh berkah ini dibiarkan berlalu begitu saja, tanpa curahan ampunan dan pahala dari-Nya, entah sampai berapa kali kita akan dipertemukan dengan bulan yang mulia yang seharusnya dapat  melarutkan jiwa dalam lautan kenikmatan beribadah dan bermunajat kepada-Nya, akan membiasakan  tersungkur tafakkur daripada mendengkur melarutkan diri dalam gelapnya malam mendekap dalam kerinduannya suasana ini  terkadang tak terasa  air mata perlahan-lahan  jatuh basahi sajadah panjang teringat  kesalahan masa lalu dengan segala laku yang amat jahil kini seorang  hamba ingin memperbaiki hati dan memohon cahaya untuk jiwa yang kelam , dan berharap  melalui spirit nisfu sya'ban dapat  mengarungi samudera ramadhan sehingga tak satupun dari hari yang dilalui sebulan penuh kecuali dengan memperluas kawasan-kawasan  semaian amal kebaikan.  Semoga.. Wallahu A'lamu
Â
Selasa, 27 Februari 2024
Creator: Inay Thea Cileungsi-Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H