Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Semangkuk Mie Rebus Pojok Galeri Nasional Mengakhiri Perjalanan Ngetem Bersama Kopaja 71

21 Januari 2024   09:30 Diperbarui: 21 Januari 2024   09:56 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangkuk Mie Rebus Pojok Galeri Nasional Mengakhiri Perjalan Ngetem Bersama Kopaja71

 

Kali ini acara ngetem kopaja71 Sabtu, 20 Januari 2023 di Monas  dan Galeri Nasional yang kebetulan sedang ada pameran 'Seni Rupa Indonesia  tentu saja perjalan kali ini agak istimewa mengapa ? 

Karena kopaja bisa mengunjungi dua tempat yang kebetulan lokasinya tidak terlalu jauh yang pertama dikunjungi sesuai kesepakatan sejak awal bahwa ngetem kopaja akan naik menara Monas sebagaima biasa  supaya effektif  titik kumpul di halteu IRTI seberang Balai Kota DKI Jakarta.

Rentu semua orang familiar dengan balai kota atau IRTI tepat jam 8.00 sesuai janji saya sudah dilokasi  sudah ada dua orang yang menunggu kordinator KOPAJA71 bang Horas dan mas Wibhi, menyusul kawan-kawan lainnya namun sebelum ke puncak Monas sebagaimana biasa diawali dengan sarapan roti untuk mengganjal perut yang kosong lalu perjalanan dilanjutkan ke menara Monas.

Dok. Kopaja71
Dok. Kopaja71

Namun sayang saat melintas area Monas tidak bisa menikmati  hamparan Monas nan luas dan indah karena dipenuhi oleh ratusan  bis yang berasal dari berbagai kota bahkan tidak hanya dilapangan Monas bis menjalar hingga jalan Merdeka Selatan dari kedutaan besar Amerika Serikat hingga gedung kantor Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berjejer.

Karena penasaran akhinya kami menanyakan kepada salah satu rombongan yang berasal dari Muslimat NU Tasikmalaya  Jawa Barat ternyata sedang ada kegiatan harlah Muslimat  NU yang acaranya di Senayan namun untungnya pemandangan ratusan bis  tidak membuat acara ngetem  Kopaja71 terganggu  kami tetap naik menara Monas.

Dok. Kopaja71
Dok. Kopaja71

Tak seperti biasanya antrian cukup panjang ditambah bobot lif hanya bisa menampung 800 kg tidak boleh lebih kami setia menunggu giliran setelah disebut nomor antrian  20-30 otomatis rombongan kopaja71 naik namun apa yang terjadi setelah diatas nampaknya angin sangat kencang  membuat tim tidak bisa berlama-lama menikmati indahnya Jakarta dilihat dari menara Monas  hanya photo bersama setelah itu turun kembali dan tidak lupa dibawah Menara Monas melihat lihat relief-relief yang menggambarkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sayang kalau dilewati namun karena persoalan waktu akhirnya perjalanan ngetem  kopaja71 harus segera pindah tempat ke  Galeri Nasional

Dok. Kopaja71
Dok. Kopaja71

Dok. Kopaja71
Dok. Kopaja71

Di Galeri Nasional Kopaja71 menuju ruang  pameran bertajuk 'Seni Rupa Indonesia Kini" Pascamasa'. pamer pascamasa karya-karya yang ditampilkan bertaut pada isu tentang 'pasca' yang menjelaskan masalah-masalah era kesudahan, seperti pascaindustrial, pascamodernisme, pascakebenaran untuk melihat pameran seni rupa pemandangannya sama sebagaimana di menara Monas maklum hari terakhir pameran antrian lumayan panjang kebetulan  kopaja71 sudah daftar via online jadi relative lebih cepat.

Ada hal yang sangat menarik bagi saya dari Pameran Seni Rupa Pascamasa di Galeri Nasional adalah Jaring penangkap ikan tampak menjuntai tinggi ke langit-langit Galeri Nasional Indonesia karya seni instalasi Air Pasang/Tidal Wave ciptaan Iwan Yusuf menyapa pengunjung yang menggambarkan betapa untuk menghijaukan lingkungan sulit terwujud  manakala persoalan sampah masih belum tertangani dengan baik bahkan menjadi pemandangan sehari-hari dan cenderung merusak citra lingkungan.

Dalam pameran ini  digambarkan melalui karya seni apik dan menarik  dari jaring ini adalah sebatang pohon beringin yang sulit tumbuh berkembang dengan daun yang hijau nan  rindang  manakala dikerangkeng oleh berbagai persoalan dari mulai sampah, polusi udara.

Belum lagi persoalan kebijakan yang kurang berpihak  terhadap isu lingkunan, soal air laut yang tercemar dan masih banyak lagi persoala-persoalan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan pada akhirnya semua permasalahan lingkungan berpulang kepada perilaku manusia dalam menjaga dan melestarikan lingkungan .

Karya seni ini sebagai Otokritik semua pelaku, dan yang pasti  yang karya seni dalam pameran ini sangat menarik bagi pengunjung  sebanyak 12 seniman terpilih dari berbagai lintas medium dan latar belakang bahkan sebagian besar  ada yang menggunakan new media art, ada juga yang mengelaborasi antara medium dan teknologi, ada suara, perpaduan cahaya  dan karya konvensional semua karya yang ditampilkan bisat menyihir para pengunjung sehingga saking asyiknya tim Kopaja71 menikmati karya seni lupa kalau jarum jam sudah menujukka 13.00 saat perut sudah mulai keroncongan akhirnya sebelum berpisah kami sepakat untuk memesan mei rebus untuk sekedar mengganjal rasa lapar.  Bravo untuk KOPAJA 71 sampai bertemu di acara ngetem berikutnya

Dok. Kopaja 71
Dok. Kopaja 71

Dok. Kopaja71
Dok. Kopaja71

Ahad, 21 Januari 2024

Kreator : Inay Cileungsi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun