Dua Bulan Membersamai  Dasawisma Kelurahan JogloÂ
Kembangan Jakarta Barat Dalam Melakukan Survey
Â
Mendengar istilah dasawisma tentu pikiran kita akan langsung membayangkan pada sosok para ibu-ibu yang aktif, gesit, gercep dalam setiap melakukan kegiatan social kemasyarakatan juga  aktif  melakukan kordinasi, komunikasi, dan konsultasi   dengan pihak kelurahan, RW, RT, dan tokoh masyarakat lainnya.
Ya pikiran ini tidak salah karena dasawisma atau sering menyebutnya singkat saja dawis  memang demikian adanya  menunjukkan bahwa kelompok dawis adalah pasukan ibu-ibu relawan  yang bekerja di masyaraat tanpa pamrih mereka berasal dari 10 KK (Kepala Keluarga) rumah bertetangga di suatu lingkungan yang memiliki prinsip pengawasan dan pemberdayaan hingga masyarakat lapis  bawah dan menyentuh unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga.Â
Oleh karena itu dasawisma memiliki peranan yang sangat penting dalam kelompok PKK di sebuah lingkungan masyarakat  keberadaannya cukup strategis dan sangat dibutuhkan.
Lalu apa hubungannya dawis dengan dengan saya yang selama dua bulan mulai Desember-2023 hingga Januari 2024 membersamai para Dawis di kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan Kota Jakarta Barat?Â
Apa yang dilakukan sehingga harus mengerahkan  dasawisma yang pasti dengan beban tugas yang sangat berat wajib  menyelesaikan survey calon pelanggan pam jaya dengan jumlah responden yang tidak sedikit kurang lebih 9.23. Waw! Jumlah yang sangat fantastis bisakah hal ini diselesaikan tentu bukan soal bisa atau tidak, tapi mau atau tidak mau.
Pepatah China mengatakan "pu she Nen Pu Nen Tan She Yaw Pu Yaw" memang  bukan perkara mudah jika saja tidak cermat memilah dan memilih  dalam merekrut  tenaga local.Â
Beruntung, signal antene pikiran saya langsung ter connect dengan para ibu dasawisma di Kelurahan  yang biasanya kerap tampil terdepan jika urusannya dengan social kemasyarakatan dan survey BNBA adalah salah satu bagian dari kegiatan kemasyarakatan. Kloplah dengan melibatkan para dawis ini relative akan lebih memudahkan untuk mendapatkan data di masyarakat.
Pelibatan mereka dalam kegiatan sudah sangat tepat untuk terjun langsung  sambil melakukan pendataan. Tidak lupa para dawis dibekali bagaimana mengintervensi  nilai-nilai agar ada perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dalam menggunakan air atau pelan-pelan diberikan pencerahan agar masyarakat beralih dari memanfaatkan air tanah menjadi pelanggan pam jaya ini akan lebih aman. Mengingat faktanya bahwa mendapatkan air bersih di Jakarta itu tidak mudah karena sumber air bersih ini bergantung kepada luar Jakarta. Maka, memanfaatkan air bersih di Jakarta harus lebih baik dan hemat serta tidak banyak menggunakan air tanah yang berlebihan karena itu menjadi pelanggan pam jaya sebagai salah satu alternative terhadap pemanfaatan berlebih atas air tanah
Atas kondisi tersebut Pemerintah Pusat, dan Daerah  berencana melakukan  pemasangan jaringan perpipaan secara serempak karena merupakan bagian dari strategi pembangunan nasional  di tahun 2025. Namun sebelumnya harus ada kegiatan pendahuluan  untuk memetakan warga masyarakat yang potensial akan beralih atau dengan kata lain berminat menjadi pelanggan pam jaya.
Kelurahan Joglo sebagai salah satu kelurahan yang harus disurvey untuk  calon pelanggan kegiatan survey ini mengacu terhadap aturan tentang larangan mengambil dan menggunakan air tanah di Jakarta yang disahkan melalui Peraturan Gubernur Nomor 93 Tahun 2021 tentang penggunaan air tanah dilarang di sejumlah lokasi mulai 1 Agustus 2023. Tidak menutup kemungkinan zona larangan pengambilan air tanah akan diperluas.
Nah, melalui peran dasawisma melakukan pendataan calon pemanfaat  diharapkan dapat membuka pola pikir  warga masyarakat tentang manfaat lebih menjadi pelanggan pam jaya daripada memanfaatkan air tanah.
Bagi dawis, ini adalah menu keseharian yang biasa mereka lakukan mulai dari arisan, pembuatan kebun bersama, hingga membangun sanitasi yang sehat, pemberdayaan masyarakat masuk level keluarga semua ini dilakukan  tak lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup di dalam rumah tangga.
Nah, soal  bagaimana menyampaikan seluruh pesan penting kegiatan tak terkecuali survey calon pelanggan pam jaya melalui pendekatan by name by address (BNBA) rasanya tidak usah terlalu menggurui para dawis karena mereka sudah  terbiasa melakukan inovasi, kreasi, dan improvisasi dalam berkomunikasi dengan cara-cara mereka karena gaya apapun dalam berkomunikasi  yang dilakukan para dawis terpenting masyarakat paham terhadap isi pesan yang disampaikan
Namun demikian persoalan pendataan tidak bisa dibilang mudah  terlebih mereka diajak beralih untuk  menjadi calon pelanggan pam jaya terutama bagi yang belum pernah sama sekali bersentuhan dengan warga. Salah salah bisa diusir atau bahkan tidak dibukakan pintu karena banyak temuan lapangan di luar petugas dari dawis yang menghadapi kendala baik dari RW, RT, bahkan dari warga setempat yang tidak memberikan akses informasi apapun.
Terlebih ini di saat-saat  menjelang pemilu ada kecurigaan, kekhawatiran yang berlipat meski terkesan  berlebihan dari masyarakat mengenai ajakan kampanye memilih calon tertentu atau yang lebih parah lagi saat diminta KTP sebagai syarat kelengkapan survey banyak warga yang menolak karena khawatir disalahgunakan misalkan untuk syarat  pinjol dan seabreg kendala non teknis lainnya.
Tetapi kendala ini hampir jarang ditemukan jika petugas survey  dari unsur  dasawisma karena mereka cukup  dikenal warga sering bersentuhan dengan warga masyarakat dalam setiap moment social kegiatan kemasyarakatan membantu meringankan tugas kelurahan dalam pelaksanaan program-program kegiatan PKK di tingkat Kelurahan yang nantinya akan berpengaruh pada kegiatan gerakan PKK di tingkat kecamatan, Kota, Provinsi bahkan tingkat nasional.
Banyak suka dukanya selama membersamai para dawis Kelurahan Joglo dalam melakukan tugas survey calon pelanggan pam jaya, terutama saat melakukan kordinasi rutin dan monitoring langsung lapangan misalkan.
Tentu saja para dawis berebutan untuk saling  menceritakan  tentang succsestory di wilayah tugas masing-masing dengan segala penyambutan yang hangat dari para Ketua RW, RT, Tokoh Masyarakat dan warga setempat.
Bahkan tidak jarang para dawis diberikan makan siang dan suguhan lainnya. Namun dukanya adalah manakala hak mereka diberikan tidak tepat waktu otomatis dari pasukan emak-emak mempertanyakan langsung terhadap saya tetapi setelah diberikan penjelasan pada akhirnya mereka sangat memahami kendala yang dihadapi oleh sipemberi kerja dengan tetap melakukan tugas survey sampai tuntas.Â
Bravo pasukan dasawisama Kelurahan Joglo Jakarta Barat. Tetap semangat dan jangan lupa bahagia
Kamis, 18 Januari 2024
Kreator: Inay thea
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H