Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Seret Pelaku Korupsi ke Nusakambangan Janji Capres Ganjar Pranowo, Seriuskah atau Gimmick dan Lip Service Politik Belaka?

15 Desember 2023   06:27 Diperbarui: 15 Desember 2023   06:41 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan soal mampu atau tidak mampu tetapi mau atau tidak mau karena akan berbeda  jika yang terjerat kasus masuk dalam lingkaran kolega maka urusan warna politik kekuasaan ikut berperan padahal dulu juga saat pencapresan Jokowi sama mengangkat soal tema supremasi hukum tapi faktanya masih banyak peer dibidang penegakan hukum. Terlebih soal kasus Harun Masiku yang sempat  beredar berbagai rumor  bahwa Harun Masiku berada di luar negeri, ada menyebut dia menjadi marbut (pengurus masjid) di Malaysia. Bahkan, bekas calon anggota legislatif dari Dapil Sumatera Selatan I ini dirumorkan bersembunyi di Kamboja bukankah dalam berbagai pengalaman  memburu koruptor, banyak cara yang bisa ditempuh untuk mendeteksi keberadaan para buronan mulai dari membuntuti keluarga mereka, menyadap pembicaraan, memblokir rekening pihak-pihak yang terkait dengan buronan, hingga memutus aliran keuangan jika diduga ketahuan membiayai hidup buronan itu selama tinggal di luar negeri lalu apa yang menjadi kendala? 

Dan ternyata persoalan hukum bukan sesederhana dalam gagasan tetapi perlu keseriusan semua pihak maka gagasan Ganjar Pranowo yang akan menjadikan Pulau Nusakambangan sebagai kawasan tempat menginap para koruptor hanya akan berhenti sebagai gagasan utopis belaka hanya indah saat didengar tetapi nihil implementasi terlebih berdasarkan pengalaman saat  kekuasaan turut campur dalam menentukan perkara hukum

Sumber: BBC
Sumber: BBC

Lalu salahkan gagasan Ganjar Pranowo jawabannya tentu bukan persoalan salah atau benar tetapi butuh komitmen dalam supremasi hukum terlebih di era politik seperti sekarang sama dengan istilah  panggung sandiwara  menuntut semua orang agar pandai bermain peran bisa  jadi materi politik yang selama ini terkesan serius dan menakutkan implementasinya  bisa lebih  bisa lebih lentur selentur gelang  karet yang bisa ditarik pendek dan panjang.

Itulah aneka gimmick politik mungkin  terkadang diperlukan sekedar untuk menghibur melepaskan ketegangan namun perlu diingat urusan supremasi hukum dan kesejahteraan  rakyat tidak bisa hanya dengan bermain gimmick politik tapi memerlukan keseriusan bersama . Wallahu A'lamu

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Bogor, Jum'at, 15 Desember 2023

Kreator : Inay Thea

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun