Rasa bahagia inilah  yang selalu mengiringi kami dalam pelaksanaan umroh dengan membuang perasaan  cemas, egois, khawatir, ketakutan dan kegetiran disulap menjadi ibadah yang penuh dengan aroma kelezatan syurgawi yang menyenangkan dengan melengkapi kekurangan diri dengan kelebihan jamaah lain atau sebaliknya menopang kelemahan orang lain dengan kekuatan diri tanpa harus mengklaim diri paling berjasa, romantisme kebersamaan jamaah terpanggil oleh kebersahajaan kesederhanaan.
Mendekap hangat ini sangat terasa saat pelaksanaan ibadah thowaf dan Sa'i maka aba-aba dari muthawif muda yang akrab dipanggil ustadz Fauzi dan perwakilan dari PT. Putri Tujuh Barokah yang akrab disapa Agung selalu setia tanpa lelah menemani kemanapun jamaah pergi selalu cekatan dalam memberikan alarm dini  terhadap jamaah agar tidak terpencar kapan dan dimanapun berada  harus  tetap dalam barisan saling menjaga satu dengan yang lainnya tidak berpisah  dari kelompok rasanya secara tidak langsung kita sedang diajarkan bagaimana hebatnya saling berbagi.
Mengedepankan sikap bisa merasa bukan merasa bisa,pintar merasa bukan merasa pintar ini yang kami rasakan dan ini membuktikan  bahwa nuansa adab dalam ibadah  umroh merupakan bahasa yang paling fasih untuk merangkul maka romantisme antar jamaah  terpanggil melalui  kebersahajaan kesederhanaan, mendekap dalam nuansa kehangatan  sebagaimana yang selalu diperankan oleh jamaah umroh Tujuh Putri Barokah yang memerlukan ke akraban, ke bersahajaan,ke sederhanaan, dengan cara itu akan menjamin prasangka negative akan menguap menjadi positif sehingga seluruh jamaah merasa enjoy  dalam menjalankan ibadah umrohÂ