Tawaran Jokowi menjadi sangat wajar. Bukankah akhir-akhir ini  partai Demokrat sudah memberikan sinyal-sinyal berniat rujuk  dengan pemerintah, seperti yang pernah ditunjukkan  Fraksi Demokrat di DPR RI sudah mulai terlihat tertib.
Salah satunya  saat  rapat paripurna untuk membahas Revisi UU Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akhirnya tetap disetujui untuk direvisi dari sini kita bisa menilai bahwa demokrat sudah  mulai menurunkan tensinya sebagai partai oposisi dengan  tidak menampilkan sebagai sosok partai yang bersebrangan dengan pemerintah. Malah justru sebaliknya, seolah memberikan isarat terhadap Jokowi bahwa demokrat telah memenuhi sarat untuk bisa  bergabung dalam pemerintahan Jokowi diperkuat hasil pertemuan dua tokoh antara Jokowi dan SBY.
Jika bisikan halus itu benar-benar terwujud maka  demokrat sudah harus tahu diri maka daya kritis yang selama ini menjadi kekhasan partai Demokrat melalui ketua Umum AHY yang seringkali terdengar mengktritisi kebijakan Jokowi namun kebiasaan ini akan menjadi sirna manakala sudah berpelukan dalam kabinet Indonesia Maju meskipun tidak terlalu lama tetapi bagi Demokrat bisa mencicipi sebagai Menteri adalah merupakan anugrah tersendiri. Meski sangat singkat  tetapi kualitas rasa bisa duduk di kabinet merupakan nikmat tersendiri yang tidak bisa diungkapkan melalui kata-kata.
Semoga informasi  yang sudah terlanjur beredar ini bukan merupakan pepesan kosong  tetapi harus menjadi kenyataan meski elit Demokrat tidak mau terlalu geer karena sampai saat ini belum ada yang membenarkan100%  informasi tersebut.
Bukankah urusan  reshuffle dan penggantian seorang Menteri di kabinet sepenuhnya menjadi hak perogratif  Presiden Joko Widodo? Bahwa kemudian setelah reshuffle pilihan Jokowi jatuh kepada kader terbaik Demokrat anggap saja ini kado terindah dari Jokowi hasil  buah dari lawatan komunikasi antara SBY dan Jokowi beberapa hari yang lalu.Â
Ini membuktikan bahwa silaturahmi politik itu tidak mengenal istilah gratis......Wallahu A'lamu
Â
Rabu, 11 Oktober 2023