Maka banyak para netizen berpikir  TNI akan mengerahkan pasukannya untuk  berhadapan dengan rakyat pendemo yang akan mempertahankan haknya menolak proyek Rempang Eco City di Pulau Rempang, sehingga TNI siap siaga dengan segala kekuatan yang dimiliki akan memiting warga masyarakat yang coba-coba menghalangi dengan mengumpamakan jika masyarakat pendemo jumlahnya 1000 maka TNI akan mengeluarkan dengan jumlah yang sama karena cara ini  akan lebih effektif, cepat menyelesaikan permasalahan tidak perlu menggunakan alat cukup dipiting satu-satu ujarnya dalam Pengarahan Netralitas Pemilu dan Bimbingan Teknik Tindak Pidana Pemilu 2023 yang disiarkan langsung oleh Mabes TNI, Selasa (12/9)
Pernyataan Panglima TNI  disesalkan banyak pihak  karena membuat kepanikan,  melukai hati rakyat khususnya di tanah Rempang. Mereka serasa tersengat dengan pernyataan tersebut seolah olah pemerintah sudah buntu alias tidak memiliki cara lain selain melalui cara-cara kekerasan padahal justru  cara inilah yang membangkitkan amarah warga Rempang terakumulasi sehingga mereka merasa Pemerintah tidak adil, dan mengabaikan hak-hak mereka.
Atas kondisi ini maka seharusnya yang dilakukan adalah  pendekatan yang lebih humanis, lebih manusiawi, lebih mengedepankan dialog tinimbang melalui kekerasan atau jangan-jangan  pemerintah miskin strategi tentang pola-poka pendekatan terhadap masyarakat  hanya mengandalkan  pengerahan kekuatan sebagaimana yang disampaikan Panglima TNI yang diakui sebagai bentuk keseleo lidah.  Wallahu A'lamu
Kamis, Â Â 28 September 2023
Kreator:  Inay Thea Cileungsi-Kabupaten  Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H