Tentu tidak,  tinggal mau atau tidak mau menyesuaikannya  sesederhana itu bukan ? lain halnya jika masjid dilingkungan perkantoran atau dalam perjalanan inilah perlunya sebagai petugas imam  jeli kebiasaan setempat sehingga tidak menjadi bahan perbincangan bagi jamaah meskipun secara fikih hanya dituntut  seorang laki-laki wajib menutup aurat saat shalat dimana seorang laki-laki adalah antara pusar sampai lutut  "Namun, jangan serta-merta ketika anda mendengar batas aurat laki-laki ini, shalat berjamaah memakai pakaian ala kadarnya  terpenting menutup aurat  bahkan disunnahkan memakai baju terbaik yang dimiliki  termasuk kopiah atau penutup kepala.Â
Nabi Muhammad SAW hampir tidak pernah melepas penutup kepala saat shalat.
Menggunakan kaos oblong shalatnya tetap sah, namun demikian lagi lagi  petugas Imam harus memperhatikan adab berpakaian saat berjamaah di masjid tidak menggunakan  kaos oblong, ,  robek pula  tentu bisa mengganggu kekhusu'an dalam sholat dan kembali pada soal kasus Imam sholat berjamaah menggunakan kaos oblong lebih terhadap adab dalam menghadap kepada Allah SWT utamanya  dan juga menjaga etika sesama jamaah rasanya kurang pantas dilihat  jika makmumnya berbaju koko rapih  sementara sang Imam menggunakan baju lengan  pendek terlebih kaos oblong.  Apa kata dunia?  Demikian sebagai ulasan testimoni atas kejadian dari kasus lapang....
Kreator: Inay thea Cileungsi Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H