Pertemuan dua tokoh politik  muda Puan Maharani dan AHY memiliki daya tarik tersendiri terlepas apakah pertemuan tersebut sebagai wujud rekonsiliasi politik atau silaturahmi biasa tapi yang pasti dalam pembicaraan ringan terdapat pesan-pesan politik.
Meskipun keduanya tentu saja bukan sebagai penentu keputusan lagi-lagi semuanya bermuara kepada para seniormya  ibu Megawati Sukarno Putri dan Susilo Bambang Yudoyono.Â
Namun yang pasti pertemuan dua anak bangsa ini membawa isi pesan komunikasi yang baik, santun  dari para seniornya yang sangat berharap hasilnya dapat membawa ke arah yang lebih baik untuk  Indonesia kedepan
Namun demikian ada atau tidak ada semangat rekonsiliasi dari kedua partai besar kita harus mengapresiasi gagasan pertemuan kedua tokoh muda yang mewakili partai masing-masing telah berani  memulai  babak baru bagi hadirnya semangat untuk membangun sinergitas, kolaborasi, dan semangat gotong royong di antara sesama anak bangsa.
Pertemuan ini  akan memberikan pembelajaran penting  sekaligus merupakan angin segar bagi masa depan perpolitikan di Indonesia.Â
Bagaimana tidak dari sejak kekalahan PDIP dari Partai Demokrat pada pemilu 2004 silam meninggalkan communication deadlock  bagi hubungan kedua partai yang kala itu PDIP mengusung Ketum Megawati Soekarnoputri sebagai capres berpasangan dengan KH. Hasyim Muzadi.Â
Sementara Demokrat mengusung SBY sebagai capres dan berpasangan dengan Jusuf Kalla adalah bukan sesuatu yang harus ditutupi bahwa hubungan SBY dan Megawati menjadi dingin sejak saat itu.Â
Tetapi kini perlahan tapi pasti kebekuan komunikasi bak batu es yang sudah lama membeku kini sudah mulai mencair dengan dibukanya kran komunikasi melalui Ketua DPP PDIP yang juga putri Megawati.
Puan Maharani melakukan pertemuan dengan  Ketum Partai Demokrat yang juga putra SBY, tentu ini akan membawa signal positif bagi hubungan kedua partai politik yang sudah lama tidak saling tegur sapa dalam urusan politik Â