Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasa Kemanusiaan Lebih Didahulukan daripada Keber-Agamaan

13 Juni 2023   11:40 Diperbarui: 10 Desember 2024   05:16 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa Kemanusiaan lebih didahulukan dari pada Keber-agamaan  

Kita tidak pernah tahu bagaimana akhir hidup, dan kita tidak tahu apakah termasuk orang baik atau tidak, terpenting adalah  berproses terus menorehkan nilai-nilai  kebaikan untuk kemasalahatan diri, orang lain, dan lingkungan sebagaimana yang dianjurkan  dalam pesan agama bahwa kesalehan itu tidak terbatas memupuk kesalehan individu tetapi harus menyeimbangkan dengan kesalehan sososial dan  jangan sampai terjerembab  pada pelaksanaan ibadah sangat rajin   tapi masih ada  saudaranya yang tersakiti hatinya oleh sebab perilaku kita yang tak terkontrol sehingga menimbulkan rasa sakit yang mendalam inilah salah satu keunggulan Islam dalam menjalankan kehidupan sosialnya selalu mengedepankan  insaniyah atau kemanusiaan sebagai salah satu kekhasan  agama yang mendahulukan rasa kemanusiaan daripada keber-agamaan  

Untuk lebh menambah keyakinan ada baiknya  mengutip yang disampaikan seorang pakar tafsir Prof. Quraish Syihab memberikan contoh  sangat menyentuh rasa kemanusiaan kita bahwa  jika anda memiliki sebotol air untuk berwudhu, kemudian anda melihat seekor anjing yang sedang kehausan apa yang akan anda lakukan? 

Apakah akan tetap berwudhu atau memberikan air tersebut kepada anjing yang kehausan? Sebuah perntanyaan yang menggelitik tapi sangat mengusik rasa kemanusiaan kita sebagai ummat beragama akankah kita akan terus menyempurnakan wudhu atau membiarkan anjing kehauasan dan mati tentu saja yang harus dilakukan adalah  memberikan air tersebut kepada anjing yang kehausan itu karena tertanam rasa kemanusiaan mendahului keber-agamaan, contoh lainnya  jika anda tergesa-gesa untuk pergi sholat berjamaah di masjid namun ditengah perjalanan mendapati orang yang sangat membutuhkan pertolongann kita tentu kita harus mendahulukan membantu orang tua yang sedang kepayahan dalam perjalalanan tetap saja membuktikan rasa kemanusiaan didahulukan dari rasa keberagamaan

Dok. Prbadi
Dok. Prbadi

Apa yang di alami seorang sahabat Sayyidina Ali bin Abu Thalib yang hampir terlambat mengikuti shalat Subuh berjamaah bersama Rasulullah SAW  dengan berjalan  cepat  menuju masjid untuk mengejar shalat Subuh berjamaah, namun sayang  dalam perjalanan  terhambat karena bertemu seorang lansia yang berjalan terbungkuk begitu lambat, karena menghormati orang tua yang ada didepannya tidak ingin mendahuluinya karena itu merupakan akhlak/adab maka Sayyidina Ali menjaga tata kramanya terhadap lansia dengan berjalan  perlahan di belakangnya dan  waktu  terus berjalan namun  Sayyidina Ali ra begitu terkejut saat lansia itu tidak berbelok ke masjid, ia  terus berjalan melewati  pintu masjid. 

Di situ Sayyidina Ali ra tahu bahwa lansia tersebut ternyata non muslim apakah Sayyidina Ali menyesal atas tindakannya ? Tentu saja tidak sama sekali karena Sayyidina Ali sedang mempraktekkan pesan mulia ajaran Islam  dan  pada akhirnya atas perbuatannya Allah SWT memerintahkan Jibril datang dan meletakkan sayapnya di atas punggungku saat rukuk dan selesai membaca wirid sebagaimana biasa, subhna rabbiyal azhm, aku ingin bangun.  Jibril datang dan meletakkan sayapnya di atas punggungku. Ketika ia mengangkat sayapnya dari punggungku, baru aku bangun," kata Rasulullah SAW "Mengapa demikian wahai Rasulullah?" tanya sahabat. "Aku pun tidak bertanya kepada Jibril," kata Rasulullah SAW. Jibril as datang dan menceritakan kepada Nabi Muhammad saw bahwa Sayyidina Ali ra setengah berlari mengejar shalat berjamaah tapi ditengah jalan ia terhambat oleh seorang lansia yang juga sedang berjalan.

Dok. Prbadi
Dok. Prbadi

Kisah ini semakin mempertegas betapa rasa kemanusiaan memiliki posisi utama yang harus mendapatkan perhatian daripada keber-agamaan dan salah satu ciri  agama adalah rasa  kemanusiaan selalu didahulukan dengan kata lain mengutamakan kemanusiaan adalah fitrah dan kesadaran ini perlu dimiliki oleh individu yang mengaku beragama jangan  sampai mengaku beragama tetapi tidak mendahulukan rasa kemanusiaan Al-Insaniyyah qobla al-Tadayyun (kemanusiaan mendahului keberagamaan)  mengajarkan  betapa rasa kemanusiaan lebih diutamakan dan jika agama dimaknai sebagai  noun (benda maka) maka  'keber-agamaan' merupakan cara manusia berinteraksi, bergaul, saling menghargai, saling memahami, saling menghormati, dan yang tidak kalah pentingnya bagaimana mengimplementasikan pesan mulianya dalam kehidupan sosial. Wallahu A'lamu

Cileungsi-Kabupaten Bogor-Jawa Barat

Kreator Kompasiana :  Inay Thea

Dokpri
Dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun