Mengenal Lebih Dekat
Toto Suharto Dewan Kota Jakarta Timur
Berbagi peran bukan hal yang sulit, selama ego dapat di kesampingkan agar tujuan bersama dapat kita wujudkan lewat kolaborasi itu artinya ketika bicara soal kolaborasi maka semua stakeholders harus membuka baju masing-masing alias melepaskan ego demi kepentingan masyarakat Kota Jakarta Timur khususnya dan kita seyogyanya harus menjadi jembatan kebaikan bagi  orang lain atau lembaga dan yakinlah hal ini tidak kan mengurangi makna dari sebuah kebaikan yang selalu ditanamkan maka biarkan masyarakat yang akan menilai mana kebaikan tulus  dan mana yang pencitraan bukankah masyarakat sekarang sudah semakin cerdas untuk melakukan penilaian jadi don't stop keep going
Kalimat tersebut di atas saya temukan berserakan ketika saya berselancar di beranda efbenya Dekot Jakarta Timur  karena sarat dengan pembelajaran kebaikan rasanya sayang  kalau tidak dijadikan sebagai  quote dalam tulisan saya ini karena  kalimat baik ini  meluncur dari seorang tokoh yang dulunya sempat menjadi relawan dari mulai P2KP, PNPM MPk, KOTAKU, dan beliau termasuk relawan  yang selalu mengikuti pembelajaran dalam tahapan siklus program sehingga paham betul apa yang akan dilakukan melalui pembelajaran program yang memprioritaskan perubahan prilaku manusia melalui olah pikir dan olah rasa untuk menata kemiskinan diwilayahnya dan sekaligus menata lingkungan kumuh dan sebagai relawan yang memiliki kemampuan  memfasilitasi  telah menghantarkan beliau terpilih sebagai Dewan Kota Jakarta Timur sejak tahun  2019 sampai sekarang  tentu wilayah tugasnya lebih luas dan strategis karena berkiprah di  Dekot tidak lain  sebagai  lembaga musyawarah pada tingkat Kota untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pembangunan dan peningkatan pelayanan masyarakat artinya menuntut selalu mengasah kepekaan, keberpihakan terhadap masyarakat serta otomatis meningkatkan kapasitas lobby dan negoisasi sebagaimana yang pernah didaptkan dalam pembelajaran  PNPM MPk dan kini tinggal mengaktualisasikannya dalam advokasi kebijakan pemerintah yang kudu berpihak terhadap masyarakat dan rasanya soal ini tidak diragukan lagi  bagaimana kapasitas seorang dewan kota dalam mengadvokasi kepentingan masyarakat Jakarta Timur khususnya
Adalah Toto Suharto  atau yang akrab disapa Toto  merupakan salah satu tokoh masyarakat Jakarta Timur adalah jebolan kader masyarakat  memiliki segudang pengalaman dalam melakukan pemberdayaan masyarakat berbekal pengetahuan ini pada akhirnya menghantarkan beliau  duduk sebagai Dewan Kota, dan beliau sampaikan sebagai Dekot yang diamanahkan oleh masyarakat  wajib memiliki rasa empati terhadap  lingkungan masyarakat karenanya dalam situasi apapun dekot selalu hadir ditengah masyarakat dengan cara ini  membuat saya  masih kokoh berdiri dan bisa berkomunikasi, berkolaborasi dengan individu, kelompok, lembaga, dan pemerintah daerah   selama memiliki misi  yang sama  maka sangat terbuka  jejaring disemua level  dan harus diakui bahwa  peran  Dekot sangat strategis  saat ini maupun nanti, terlebih dekot dianggap paling mengerti, memahami  apa yang menjadi kebutuhan warga ditingkat bawah maka Dekot selalu  membersamai setiap kegiatan tingkat kota maupun masyarakat diharapkan bisa meng-ekspose persoalan kemasyarakatan
Namun patut diacungi jempol dari seorang  Toto  adalah kerelaan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, untuk masyarakat, dan ini menjadi catatan sejarah dimana peran dewan kota sudah berbuat  untuk lingkungan dan  semua yang telah dilakukan oleh dekot akan menjadi rekam jejak digital dan bila  halaman sejarah dibuka kembali oleh anak cucu nanti  dapat memberikan gambaran  bahwa Dekot  telah berhasil merubah masyarakat menjadi lebih baik  meski terkadang  penuh dengan keringat mengiringi perjalanannya sebagai Dekot namun menjadi penting menuangkan sebuah gagasan untuk diketahui generasi dikemudian hari karenanya saya tidak akan pernah bosan untuk selalu membangun relasi dengan masyarakat melalui beragai pendekatan  terhadap tokoh masyarakat, maupu lembaga juga melalui event kegiatan social, ekonomi, infrastruktur dan budaya tentu selalu  bersama dengan Pemerintah Walikota Jakarta Timur kuncinya adalah kita harus mencintai pekerjaaan yang dilakukan dan bagi saya  berada ditengah masyarakat sudah menjadi darah daging kehidupan yang selalu melekat dalam jiwa  bicara pendampingan masyarakat bagian dari  kecintaan meski rasa lelah terkadang menghampiri namun dekot harus  menjaga kesimbangan komunikasi antara aras Pemkot dan aras masyarakat semua itu bisa dilakukan dengan penuh kesabaran, ketekunan dan keikhlasan karena hal ini akan menjadi amunisi  dalam  melakukan transfer knowledge terhadap masyarakat karena itulah seorang Dekot harus  membersamai Walikota Jakarta Timur dalam melakukan beragai event kemasyarakatan , dan baginya dimanapun, sebagai posisi apapun spirit  kerelawanan tetap menjadi modal utama yang harus melekat dalam jiwa  dan tekad saya selaku Dewan Kota adalah harus selalu menjadi pelopor terdepan  menjadi penggerak bersama Walikota Jakarta Timur terus  mengabdi dan kalaupun dimasyarakat tidak menemukan jembatan untuk meneruskan perjalanan, justru tugas Dekot adalah membangun jembatan komunikasi, jembatan kordinasi dan jembatan konsultasi.  Wallahu A'lamu
Inay Thea Cileungsi Bogor
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H