Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tenun Batu Layang Kota Pontianak Kian Memikat

6 Januari 2023   21:10 Diperbarui: 6 Januari 2023   22:27 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Tenun Batu Layang Kota Pontianak

Kian Memikat

Batu Layang adalah sebuah nama kelurahan di wilayah Pontianak Utara, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Jumlah penduduk paling sedikit yaitu di Kelurahan Batu Layang yaitu 20.743 atau sebesar 16,83% dari total jumlah penduduk di Kecamatan Luas 6.45, (km2), Kepadatan (Jiwa/km2) 3.216, jumlah RW 20, dan RT 90 dan KK. 4.995. kelurahan ini sangat antik karena memiliki nilai kesejarahan terlebih tugu khatulistiwa masuk dalam teritorial Kelurahan Batu Layang belum lagi potensi sejarah lainnya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kawasan ini memang memiliki para penenun tradisional potensial namun  keberadaan harus dilakukan pembinaan tidak dibiarkan berjalan masing-masing sebagaimana saat ini  karena bagaimanapun keterampilan mereka dalam menenun merupakan  potensi yang harus diorganisir dengan baik sehingga menjadi sebuah kekuatan dapat mendongkrak roda perekonomian warga sekitar terlebih lokasinya berada di Kota Pontianak, tepatnya di Gang Sambas Jaya Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara, secara geografis berada pada posisi yang strategis karena diapit oleh dua ikon Kota Pontianak  Tugu Khatulistiwa dan makam kesultanan di Batu Layang sehingga potensial sebagai kawasan wisata edukasi.

Batu Layang khususnya di Gg. Sambas sudah memiliki 17 rumah yang memiliki budaya menenun tradisional,dan  ada 52 alat tenun dengan  tenaga ahli tenun sebanyak 40 orang sayang kalau potensi ini tidak dirawat dengan baik dan dikembangkan melalui pembinaan produksi para pengrajin  dan sekaligus pemasarannya sehingga otomatis dari pengembangan kain tenun ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi warga sekita .

Tenun Kelurahan Batu Layang adalah sebagai produk unggulan dan dominan yang sangat potensial dikembangkan karena persoalan tempat yang selama ini menjadi keluhan pengrajin terjawab sudah melalui program KOTAKU dengan dibangunnya rumah produksi dapat meningkatkan volume produksi, kualitas hasil tenun, dan perluasan  pemasaran yang pada akhirnya semua itu akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan warga masyarakat batu layang

Cukup membahagiakan sebagai warga Batu Layang  bahwa kain tenun Batu Layang ini banyak dikenal oleh masyarakat kota lain yang ada di Indonesia dan wisatawan manca negara. Ini dapat diliat dari kunjungan pejabat kementrian, dinas instansi, rombongan wisatawan dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Korea dan Brunai Darusalam cukup intens. 

Hal ini menunjukan prospek yang sangat baik bagi pengembangan usaha Kain Tenun Songket yang dihasilkan para pengrajin di Kelurahan Batu Layang, dan dari aspek pemasaran sudah sampai di kota/kabupaten lain di pulau jawa, kemudian  melalui suplier , Malaysia, Brunai dan singapura, dan  melalui penampung kain tenun yang berasal dari Kabupaten Sambas. Rata-rata perbulan satu orang pengrajin tenun mampu menghasilkan minimal 5 lembar kain tenun songket perbulan dengan harga perlembar bervariasi antara Rp. 400.000 sampai dengan 5 Juta lengkap dengan selendang dan aksesoris lainnya.

Jika dilihat dari kualitas tenun yang dihasilkan, kemampuan memproduksi dalam sebulan dan ini bisa lebih ditingkatkan lagi , aspek harga, dan peningkatan perluasan pemasaran maka produk kain tenun Kelurahan Batu Layang layak dikembangkan hanya memerlukan dukungan semua pihak aras suprastruktur dan aras infrastruktur sehingga kawasan ini menjadi kawasan yang potensial tidak sekedar tenun tetapi juga sebagai kawasan wisata edukasi

Semoga dengan akses infrastruktur jalan dan rumah produksi dapat memberikan angin  segar spirit  baru bagi para pengrajin kain tenun untuk lebih meningkatkan produktifitas  yang berimpilikasi pada  keuntungan yang didapat akan berlipat , semakin memiliki daya pikat para pengunjung untuk mengisi masa liburan keluarga ke kawasan tenun khatulistiwa karena keuntungan yang didapat tidak sekedar hiburan tetapi juga syarat dengan muatan edukasi.

Kreator  adalah  Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat -- Tinggal di Cileungsi  Kabupaten Bogor-Jawa Barat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun