Mohon tunggu...
Ina wakhidah
Ina wakhidah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Enjoy at your trip

Barokalloh

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Indonesia Dengan Politiknya

23 November 2021   20:34 Diperbarui: 23 November 2021   20:37 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 Negara Indonesia adalah negara yang demokratis , namun sudahkah kesejahteraan rakyatnya terjamin? Bahkan pada saat covid-19 bantuan tidak merata.  Mengapa hal-hal seperti ini bisa terjadi? Saya sendiri memiliki pendapat bahwa hal ini terjadi karena pengelolaannya, memang dari atas sudah ada dana yang benar-benar jelas namun saat akan turun ke masyarakatnya pasti ada pengurangan sehingga ada yang tidak dapat bantuan sembako. Korupsi di Indonesia sepertinya sudah bukan hal tabu lagi, banyak orang yang gila harta di negeri ini.

Selain itu,  orang yang mengambil hak milik orang lain karena dalam diri dia sendiri merasa bahwa dia sangat pantas mendapatkannya. Ini terlintas karena dia sudah memiliki sifat egois. Pada aman sekarang setiap akan pemilihan pemimipin seperti gubernur, bupati, atau sebagainya memberikan suap pada masyarakat berupa uang dengan alasan atau iming- iming itu rejeki saat memilih dia. Tetapi jika sudah  memiliki pangkat ia lupa dengan siapa yang memilihnya sehingga membuat kurangnya kepuasan masyarakat pada pemimpin mereka.

Pada zaman sekarang banyak kalangan anak muda yang jarang sekali memiliki minat tentang kepolitikan, bahkan ada yang menghindari pembahasan politik dalam keluarga atau saat nongkrong bersama teman karena peranggapan akan memicu perselisishan. Ini didasarkan oleh pendapat vlogger politik yang bernama Cania Citta Irlanie "Ada anak muda yang menjauhi politik karena merasa politik sendiritidak jelas" ucapnya pada acara kampanye "100 Persen Indonesia Nyoblos". 

Dari organisasi We The Youth di Jakarta Selatan pada hari  Rabu 23 Januari 2019 lalu. Kemudian menurutnya ketidakjelasan dalam politik seperti perebatan saat membicarakan pemilu. Padahal banyak generasi anak muda beranggapan bahwa perdebatan itu tidak memiliki arah yang jelas dan tidak berisi. Begitu pula dengan alasan-alasan diparagraf atas juga menjadi alasan kurang minatnya generasi muda pada poltik. 

Edukasi politik benar-benar diperlukan di sekeloh agarmenunjang pengetahuan politik anak muda dan dapat membedakan mana yang baik mana yang benar.Ketika edukasi politik diajarkan maka perlu juga edukasi tentang antikorupsi diajarkan.  Seiring berjalannya waktu dan zaman korupsi memiliki arti yang cukup banyak. 

Arti korupsi secara harfiah ialah kebusukan, keburukaan, kebejatan, ketidak jujuran, dapat disuap, tidak bermoral,  penyimpangan dari kesucian (Karsona, 2013: 23). Korupsi merupakan penyelewengan terhadap wewenang publik yang timbul karena kurangnya kontrol terhadap kekuasaan yang dimiliki dan terbukannya kesempatan untuk menyelewengkan kekuasaan itu.

Pendidikan antikorupsi adalah tindakan pengendalian dan pengurangan koerupsi dengan upaya mengajak generasi muda untuk mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap bentuk korupsi yang ada. Dengan ini diharapkan adanya kesadaran bahwa korupsi dapat membahayakan kesejahteraan negara.

Pola pendidikan yang tersistem akan membuat generasi mendatang lebih mengenal secara dini pada hal-hal korupsi seperti sanksi yang akan didapatkan saat melakukannya. Dengan itu masyarakat di sekitar pun akan faham bagaimana bahaya korupsi yang ada sehingga masyarakat akan waspada dan selalu mengawasi berbagai tindak korupsi yang ada. Hal ini dapat membantu atau memberi dukungan dan semangat pada KPK saat menjalankan tugas.

Sekarang saat zaman sudah maju kita dapat menarik minat remaja untuk berpolitik dengan media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, Tiktok, dll. Ini memudahkan kita dalam menyebarkan informasi, namun informasi yang kita berika juga harus jelas atau tidak hoax. Pastinya ada beberapa yang mendukung dan ada yang tidak tapi sebagai anak muda  pastinya kita memiliki jiwa yang kuat. Bisa juga dengan berkarya di media sosial kan meraih keuntungan atas karya kita.

Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas yaitu banyaknya korupsi yang ada di negara ini dan cara untuk mengatasinya dengan melakukan pencegahan sejak dini pada anak muda dan didukung olleh masyarakat sekitar. Kemudian tugas negara untuk menarik minat anak muda pada kegiatan politik karena jika bukan kita sebagai generasi selanjutnya maka siapa lagi yang akan meneruskan. Banyak kerugian yang akan kita dapatkan jika tidak memanfaatkan sumber daya yang ada pada saat ini. Maka berkaryalah untuk membuat politik di negeri ini lebih maju.

Daftar Rujukan

Karsona, A, M, dkk. 2013. Panduan Penyelengaraan Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun