Kamu bisa memulai dengan memilih untuk menyoroti apa yang membuat dirimu (atau suaramu) unik. Bisa juga kamu memiliki keunikan lain yang relevan dengan pekerjaan voice over, seperti menawarkan layanan terjemahan, layanan post-production, atau kemampuan untuk menirukan beberapa logat dan mampu membaca berbagai macam naskah voice over yang mungkin bisa membedakan dirimu dari voice over talent lainnya.
Setelah kamu mengetahui personal brandmu, lakukan sesuatu untuk semakin memperjelasnya. Kamu bisa mencoba untuk mendengar dan memilih kategori suara khas yang kamu kuasai – suara yang paling sering dipesan atau mendapatkan project.
Gunakan gambar atau foto profil yang sama di seluruh media sosialmu, karena orang akan sering melihat profilmu sebelum mereka mendengar sampel suara atau portofolio yang kamu punya.
2. Berjejaring dengan Produser dan Voice Over Talent Lain
Salah satu cara untuk memulai adalah dengan keluar dan bertemu orang-orang, atau dengan kata lain, berjejaring.
Bergabung dengan komunitas bisnis lokal adalah langkah awal yang baik untuk membantu membangun jembatan dan memiliki waktu tatap muka dengan profesional lain dari berbagai industri. Internet adalah tempat untuk mulai mencari grup semacam ini. Kemungkinan orang-orang di luar industri voice over mengetahui seorang voice over talent secara pribadi sangat kecil, dan kamu mungkin satu-satunya penghubung yang mereka miliki untuk mendapatkan suara yang tepat untuk perusahaan atau brand mereka. Tidak hanya itu, interaksi sosial itu sehat untuk semua orang
Cara lain adalah dengan memasukkan lebih dari sekadar informasi sederhana di situs web atau media sosial. Untuk klien yang menemukan profilmu lebih dulu di sana, akan benar-benar memberikan kesan pertama tentang siapa kamu sebagai pribadi, seperti bagaimana sampel suaramu didengarkan nanti.
Jaringan sangat penting untuk mengembangkan bisnis dan membuat kontak baru, baik online, melalui telepon, atau secara langsung. kamu tidak pernah tahu kapan seseorang di jaringanmu akan merujuk atau menyarankan dirimu ke salah satu kolega mereka atau mempekerjakanmu untuk project voice over. Ketika kamu mengembangkan hubungan dengan berbagai pebisnis, peluang yang menguntungkan mungkin berlimpah dari sumber yang tidak terduga.
3. Memberikan Waktu dan Energi untuk Memasarkan Diri
Kamu bebas menentukan berapa banyak waktu yang akan kamu investasikan. Menurut The Beginner’s Guide to Voice Acting dari Voices, mereka merekomendasikan agar para pemula menghabiskan hanya 20% dari waktumu untuk mengisi suara dan 80% dari waktu lainnya untuk memasarkan suara.
Mereka juga merekomendasikan agar kamu menghabiskan persentase anggaran untuk marketing sehingga dapat berfluktuasi sesuai dengan apa yang telah kamu buat.
Salah satu solusi marketing yang paling hemat biaya adalah media sosial, tetapi itu pun perlu dilakukan secara strategis. Kamu juga bisa menggunakan metode berbiaya rendah lainnya untuk memasarkan, seperti buletin agar klien tetap mendapat informasi dan menjaga layananmu tetap terdepan dalam pikiran mereka.
4. Pemasaran ke Klien Baru Harus Menurun Seiring Berjalannya Waktu
Saat pertama kali memulai, menjadikan namamu terlihat adalah prioritas. Kamu tidak bisa mendapatkan pekerjaan kalau tidak ada yang tahu apa yang kamu lakukan.