Halo-halo, Admin Inavoice.com balik lagi ni dengan membawakan informasi segar yang mungkin bisa melengkapi atau mengisi relung hatimu yang kosong. Kali ini Minavoice ingin membagikan sedikit informasi tentang profesi-profesi freelance dibidang audio yang bisa kalian semua jadikan pekerjaan sampingan atau pekerjaan utama.
Tentunya ketika sharing tentang profesi freelance di bidang audio dengan penghasilan yang tinggi ini, Minavoice tidak hanya mengutip sana-sini, namun juga melihat langsung kejadian dilapangan dan membagikan pengalaman dari teman-teman admin yang juga banyak bekerja pada profesi ini.
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa dalam bekerja seseorang dihadapkan pada pilihan passion atau tunduk pada rutinitas yang membosankan. Passion adalah bahan bakar yang sempurna dan akan sangat mempengaruhi determinasi, keyakinan, dan cara anda mencintai pekerjaan anda.
Bukan berarti ketika anda tidak bekerja pada passion anda adalah hal yang salah. Seperti yang telah Minavoice ungkapkan di atas, mungkin anda akan sedikit terjebak pada rasa yang membosankan dengan rutinitas-rutinitas yang tidak anda cintai. Terjebak pada rasa bosan dalam melakukan hal yang itu-itu saja bisa menyebabkan anda merasa tidak nyaman dan mungkin membuat anda berpikir ulang mengenai tujuan hidup anda.
Banyak cara menyiasati hal ini, mulai dari menyalurkan hobi terpendam anda disela-sela waktu bekerja, dan yang paling ekstrim adalah keluar dari pekerjaan anda dan mengejar passion anda pada hal yang anda cintai. Semua adalah pilihan anda, dan anda yang mengetahui limit anda ketika dihadapkan pada pilihan ini.
Nah tugas Minavoice disini adalah, memberikan kabar berita kepada anda yang memiliki passion pada dunia audio, khususnya berbicara di depan microphone dengan cakap. Berita itu adalah ada loh 2 profesi freelance di bidang ini yang bisa dijadikan pekerjaan sampingan atau bahkan pekerjaan utama anda. Berikut adalah beberapa profesi tersebut :
2 Profesi Freelance di Bidang Audio 2021
1. Voice Actor
Lantas apa sih voice acting itu? Voice acting merupakan jenis pekerjaan yang menggunakan suara untuk berakting. Berbeda dengan actor yang berada di depan kamera, audiens hanya mengkonsumsi suara dari voice actor dan voice actor harus mampu mengobok-obok audiens dengan theater of mind.
Ada beberapa pekerjaan freelance yang bisa anda lakukan ketika anda memiliki passion pada dunia voice acting. Beberapa diantaranya adalah dengan menjadi dubber dan Voice-Over talent. Bagi teman-teman yang belum memahami benar apa itu dubber dan Voice-Over talent, Minavoice mau menekankan bahwa ini adalah jenis pekerjaan yang berbeda.
Dubber adalah mengisi suara untuk kartun, opera sabun, iklan yang dialih bahasakan, atau segala sesuatu yang memiliki keterkaitan dengan lipsync. Sedangkan Voice-Over talent atau yang lebih terkenal di Indonesia dengan sebutan pengisi suara adalah profesi yang pekerjaan utamanya adalah membacakan naskah / script / narasi yang diproduksi sedemikian rupa dengan tujuan yang cenderung komersil, seperti iklan baik radio, tv, digital, company profle, e-learning, dsb.Â
Setiap pekerjaan pasti membutuhkan investasi untuk memulainya, dan untuk memulai pekerjaan freelance ini, selain investasi waktu, ada beberapa investasi alat yang anda butuhkan. Beberapa alat yang butuh anda investasikan antara lain, komputer, software perekaman suara, audio interface, microphone, ruangan dengan treatment yang baik, dan alat penunjang lain seperti pop filter, reflection filter, kabel, stand microphone, dan playback monitoring system.
Sebagai informasi, semakin baik alat yang anda gunakan untuk merekam, dan tentunya ditunjang dengan skill yang juga baik ketika membacakan naskah, anda akan memiliki nilai tawar yang lebih tinggi. Nilai tawar yang lebih tinggi pada dunia akting suara ini biasa didasarkan pada hasil kualitas output suara yang anda hasilkan. Oiya Minavoice juga pernah menulis bagaimana cara menentukan rate Voice-Over di Kompasiana loh, jangan lupa juga untuk membaca artikel ini ya.
Lantas berapa rate harga untuk sebuah project Voice-Over? Rate Voice-Over tentunya beragam dan ditentukan oleh banyak variable seperti lisensi atau distribusi produk Voice-Over, pengalaman Voice-Over talent, dsb. Namun bila bekerja bersama Inavoice, kami bisa menyebut bahwa rate Voice-Over yang akan teman-teman dapatkan, akan menyesuaikan berapa ratecard teman-teman Voice-Over talent. Namun bila masih bingung dalam menentukan harga, Inavoice akan memberikan suggestion bagi teman-teman. Start rate Voice-Over talent terendah yang pernah dikerjakan oleh tim Inavoice pada sebuah project Voice-Over ada pada kisaran 300rb - 750rb rupiah.
2. Podcaster atau Host Podcast
Podcast adalah media yang berkembang di Indonesia sejak tahun 2005, dibawa oleh Apple pada produk iPodnya, dan baru benar-benar berkembang di Indonesia sejak tahun 2018 sejak Spotify mempopulerkan platform ini. Sekarang, siapa saja bisa menjadi podcaster.
Podcast adalah radio on demand yang mana pada tujuan awal penciptaannya adalah untuk memenuhi kebutuhan mendengarkan siaran radio yang bisa saja terlewat oleh audiens. Untuk itu, karakteristik dan cara-cara produksi podcast hampir mirip dengan radio, yang membedakannya adalah channel distribusi dari podcast ini. Bila radio dipancarkan oleh signal AM atau FM, maka podcast disiarkan melalui internet oleh berbagai platform, beberapa diantaranya oleh Spotify dan Apple Podcast.
Coba search terms podcaster pada search engine google, maka anda tidak akan mengetahui apa artinya karena mungkin podcaster belum masuk pada kamus besar bahasa Indonesia. Podcaster sendiri bisa disebut sebagai penyiar podcast, atau orang yang membawakan acara podcast.
Seperti pada kebanyakan produk digital lainnya yang sudah bisa menghasilkan uang, kini Spotify sedang mengupayakan agar teman-teman podcaster bisa memonetisasi produk digitalnya dengan menggodok streaming ad insertion tool. Namun bila anda sudah tidak sabar untuk memonetisasi podcast anda, tentunya ada beberapa cara kreatif untuk memonetisasi podcast anda. Yuk coba baca artikel Minavoice tentang 4 Cara Membuat Podcast Agar Bisa Menghasilkan Uang.
Beberapa peralatan yang biasa digunakan dalam memproduksi podcast hampir sama dengan list peralatan yang digunakan oleh Voice-Over talent. Yang menjadi pembeda adalah, setidaknya dalam produksi podcast anda harus memiliki lebih dari satu microphone agar bisa mengundang tamu sebagai narasumber.
Mengundang narasumber dalam sebuah produksi podcast bisa menjadi lahan untuk menghasilkan uang, karena tentunya dengan data traffic melalui spotify for podcaster anda bisa menjual program talkshow pada narasumber. Hal ini lazim terjadi, bahkan sudah terjadi pada media radio. Podcast sebagai bentuk radio baru sah-sah saja bila melakukan hal ini.
Berapa ratenya? Belum ada yang tau. Podcast merupakan ladang baru yang mana belum banyak orang dapat memonetisasi platform ini. Apakah anda tertantang untuk mencoba peruntungan pada platform digital ini?
Sebenarnya ada beberapa lagi profesi yang bisa anda kerjakan bila anda memiliki passion pada dunia audio. Seperti menjadi musik kontributor pada berbagai platform audio marketplace (audiojungle, inavoice audio marketplace, fiverr) atau bahkan menjadi mix dan mastering engineer pada proses post produksi musik, film, dsb. Namun Minavoice membatasi ruang lingkup pembicaraan kita saat ini pada passion berbicara di depan microphone.
Mungkin kedepannya Minavoice akan membahas tentang profesi freelance di bidang audio dengan passion memproduksi musik. Bila teman-teman ingin tema artikel itu, jangan lupa untuk like artikel ini ya.
Minavoice pamit dulu! Selamat mencari Passion anda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H