Anak autis mengenal akan cinta. Bunda-nya menyadari saat bunda menemukan surat-surat cinta abang, lukisan wajah seorang perempuan di banyak kertas. Aaaah...ternyata abang mencintai seorang perempuan. Perempuan ini adalah sahabat si abang sekaligus pacar si adek abang yang sempurna tadi. Entah bagaimana mereka berkomunikasi. Omelan dan gerutuan si perempuan tentang kisah percintaannya selalu abang tanggapi dengan hafalannya tentang daftar album genesis atau gumaman tentang simfoni batch sambil tangannya memegang ranting pohon layaknya seorang kondaktur. Abang tak pernah bisa melakukan kontak mata selama lebih dari 5 detik..selebihnya...yaaa...abang sibuk dengan dunianya sendiri.
Si abang berhasil membuat seluruh isi kost pergi di setiap malam minggu karena teriakan-teriakannya menggumamkan sebuah nama. Barang-barang di rumah yang ia jadikan berantakan. Hiuufth..jika bundanya beruntung tak perlu bundanya memberikan obat penenang kepada si abang dan malam minggu berakhir dengan tertidurnya si abang sambil memeluk erat kaki bunda.
Tak akan pernah ada yang bisa mengalahkan kasih bunda kepada si abang....malaikat pun tahu siapa yang jadi juaranya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H