Semarang (7/8) Berbeda dengan tahun-tahun sebelumya, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro tahun ini dilaksanakan dengan konsep KKN Pulang Kampung yang mengangkat tema "Pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 berbasis SDGs". Dalam program KKN ini mahasiswa dituntut untuk memberikan aksi nyatanya untuk pemberdayaan warga sekitar dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan terkait penyebaran virus Covid-19 dan Isu SDGs.
Untuk membantu warga mencegah penyebaran Covid-19 serta meningkatkan bisnis warga, Inas Zahra (21) yang merupakan mahasiswi S1 Akuntansi Undip menginisiasi diadakannya kegiatan sosialisasi cara pembuatan dan formula hand sanitizer yang sesuai dengan standar WHO serta mengadakan layanan branding bisnis dengan mengunjungi warung milik warga RT004 RW024 Kelurahan Sendangmulyo di lingkungan RT004 RW024 Kelurahan Sendangmulyo.Â
Program yang pertama dilakukan dengan berkunjung door-to-door ke rumah warga dengan mengikuti protokol kesehatan yang sesuai yaitu menggunakan masker dan menjaga jarak. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menanyakan beberapa pertanyaan sebelum dilakukan sosialisasi, kemudian dilanjutkan sosialisasi dengan menampilkan video tutorial pembuatan Hand Sanitizer serta penjelasan singkat, dan diakhiri dengan beberapa pertanyaan post-sosialisasi serta pembagian poster dan Hand Sanitizer kepada warga.
Kegiatan ini disambut baik oleh warga setempat dengan bertambahnya ilmu dan wawasan warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan dengan menggunakan Hand Sanitizer dan formula serta cara pembuatan Hand Sanitizer yang sesuai dengan standar WHO.Â
"Saya jadi bertambah tahu ya mengenai formula hand sanitizer yang efektif membunuh kuman, kemudian bahan-bahan apa saja yang ada di Hand Sanitizer.." Ujar Bu Ririet, pemilik warung Alpukat Kocok dan Tahu Pletok.
Sedangkan program kedua dilakukan dengan mengunjungi warga, menanyakan permasalahan branding bisnis yang dialami warga, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan desain branding bisnis yang baru dengan komunikasi dengan warga melalui whatsapp. Masalah branding warga yang ditemukan berbeda-beda.Â
Dari kelima sampel bisnis warga, Inas memberikan solusi branding bisnis warga dengan membuat logo, business card, banner, label, pamflet, serta penunjuk jalan.Â
" Sejak ditutupnya palang menuju jalan Mawar I, karena pembatasan akses keluar masuk warga akibat pandemi Covid-19 ini pelanggan warung saya berkurang drastis mbak, karena berkurangnya orang yang melewati warung saya.." ujar Bu Teguh, pemilik warung pecel Barokah.Â
Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan ini, Inas membuatkan banner penunjuk jalan yang mengarahkan warga untuk ke warung milik Bu Teguh melalui jalan yang sudah diarahkan.
Penulis : Inas Zahra
Dosen Pembimbing : Ojo Kurdi, S.T., M.T., PhD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H