Surat itu aku letakkan di tempat yang biasa kamu kunjungi di kampus, berharap kamu menemukannya. Aku tidak berharap banyak. Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa ada seseorang yang mencintaimu dengan tulus, meski kamu tidak pernah menyadarinya.
Waktu terus berjalan, dan aku akhirnya bisa move on. Aku menemukan kebahagiaan di tempat lain, pada hal-hal yang aku cintai. Meski begitu, kamu akan selalu menjadi bagian dari perjalananku, pelajaran tentang cinta yang tidak selalu berakhir bahagia.Â
Kini, aku bisa tersenyum mengenangmu. Kamu adalah cinta pertama yang mengajarkanku bahwa mencintai bukanlah tentang memiliki, melainkan tentang menerima dan melepaskan. Perjalanan panjang ini membuatku kuat, dan meski kamu tidak pernah menyukaiku, aku tetap bersyukur pernah mencintaimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H