Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyesalan

28 Juli 2024   09:25 Diperbarui: 28 Juli 2024   09:27 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ki Rengga mulai mengajari Joko tentang kehidupan, namun kali ini ia tidak mengajarkan ilmu hitam. Sebaliknya, ia mulai menceritakan tentang kehidupan yang baik dan bermanfaat. Joko tumbuh dengan pemahaman bahwa kakeknya adalah orang yang bijak.

Suatu malam, mimpi buruk yang menghantui Ki Rengga semakin menjadi-jadi. Ia melihat wajah-wajah para korban yang pernah disantetnya, memohon keadilan. Ki Rengga merasa sangat bersalah dan mulai berdoa, memohon ampunan kepada Tuhan atas segala kejahatan yang pernah dilakukannya.

Joko yang melihat kakeknya sering kali menangis di malam hari, mulai merasa cemas. Ia bertanya kepada ibunya tentang apa yang terjadi, namun Ningsih hanya mengatakan bahwa kakek sedang mengalami masa sulit. Melihat Joko yang begitu peduli, Ki Rengga semakin merasa bersalah.

Ki Rengga memutuskan untuk memperbaiki kesalahannya. Ia mengembalikan semua harta hasil kejahatannya kepada keluarga-keluarga yang pernah ia sakiti. Ia juga meminta maaf kepada mereka, meskipun banyak yang tidak bisa memaafkannya. Namun, ada juga yang bersedia memberikan pengampunan.

Joko, yang semakin besar, mulai mengetahui sedikit demi sedikit tentang masa lalu kakeknya. Meskipun demikian, ia tetap mencintai kakeknya dan selalu berada di sisinya. Cinta dan kesetiaan Joko memberikan kekuatan bagi Ki Rengga untuk terus berusaha memperbaiki kesalahannya.

Suatu hari, Ki Rengga merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Ia memanggil Joko dan Ningsih ke hadapannya. Dengan air mata yang mengalir, ia memohon maaf kepada mereka atas semua kesalahan yang pernah ia lakukan. Ia juga meminta agar Joko tumbuh menjadi orang yang baik dan tidak mengikuti jejaknya.

Di saat-saat terakhirnya, Ki Rengga merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia meninggal dengan senyum di wajahnya, meninggalkan warisan cinta dan penyesalan kepada Joko.

Kematian Ki Rengga menyisakan banyak cerita di desa. Meskipun banyak yang masih mengenangnya sebagai dukun santet yang jahat, ada juga yang melihat perubahan di akhir hidupnya sebagai bukti bahwa setiap orang bisa berubah.

Joko tumbuh menjadi pria yang baik, menghormati kakeknya dengan cara hidup yang lurus dan bermanfaat bagi sesama. Kisah tentang kakeknya menjadi pelajaran berharga bahwa penyesalan dan tobat selalu mungkin, tidak peduli seberapa besar kesalahan yang telah dilakukan.

Kisah Ki Rengga adalah sebuah peringatan bahwa kekuasaan dan kekayaan yang diperoleh melalui kejahatan tidak akan pernah membawa kebahagiaan sejati. Hanya dengan penyesalan dan tobat, seseorang bisa menemukan kedamaian yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun