Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Kutukan yang Menghancurkan

14 Juli 2024   21:38 Diperbarui: 14 Juli 2024   21:50 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dream.co.id/stories/kisah-juraij-kutukan-ibu-dan-bayi-bisa-bicara-160426v.html

Selain itu, hidup Joko pun mulai hancur. Rezekinya semakin seret, usaha yang dijalankan mulai bangkrut, dan kesehatannya memburuk. Setiap malam, dia merasa ada sesuatu yang mengintai di kegelapan, membuatnya tak bisa tidur dengan tenang. Joko merasa hidupnya mulai berubah menjadi mimpi buruk.

Suatu malam, saat Joko sedang tertidur lelap, dia mendengar suara berat di telinganya. "Kau telah melanggar janji, Joko. Pelet itu membutuhkan tumbal, dan kau belum memberikannya."

Joko terbangun dengan keringat dingin mengucur di tubuhnya. Dia sadar bahwa selama ini, dia telah mengabaikan peringatan dukun tersebut. Pelet membutuhkan tumbal nyawa tiap tahunnya. Tapi Joko tidak bisa memberikan tumbal itu.

Dengan putus asa, Joko kembali menemui dukun tersebut. "Mbah, tolong aku. Bagaimana cara mengakhiri kutukan ini?" pintanya dengan suara memelas.

Dukun itu menatap Joko dengan tatapan dingin. "Satu-satunya cara untuk mengakhiri kutukan ini adalah dengan memberikan tumbal yang setara. Jika tidak, kau dan istrimu akan terus menderita."

Joko merasa terjebak dalam dilema besar. Dia tidak bisa membayangkan harus mengorbankan nyawa seseorang demi menyelamatkan dirinya dan Sari. Namun, dia juga tidak bisa membiarkan sari terus menderita.

Malam itu, Joko pulang dengan hati yang penuh rasa bersalah dan ketakutan. Sari sudah terlalu lemah untuk bergerak, dan dia hanya bisa berbaring di tempat tidur dengan wajah yang pucat pasi.

Joko duduk di samping Sari, memegang tangannya yang dingin. "Maafkan aku, Sar... Semua ini salahku," bisiknya dengan air mata mengalir di pipinya.

Sari menatap Joko dengan mata yang penuh penderitaan. "Aku tahu, Mas.. Aku tahu tentang pelet itu.

Joko merasa hatinya hancur. Cinta Sari yang tulus membuatnya semakin merasa bersalah. Dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk mengakhiri semua ini.

Dengan tekad yang bulat, Joko memutuskan untuk menyerahkan dirinya sebagai tumbal. Dia tahu bahwa hanya dengan cara itu, dia bisa menyelamatkan Sari dan mengakhiri kutukan yang mengerikan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun