Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Horor

Tumbal di Malam Kelam

14 Juli 2024   07:01 Diperbarui: 14 Juli 2024   07:06 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bosku, Pak Surya, dikenal sebagai pria yang ambisius dan selalu berhasil mencapai targetnya. Namun, akhir-akhir ini, suasana di kantor mulai terasa aneh. Pak Surya semakin sering terlihat murung dan misterius. Rekan kerjaku, Rudi, yang selalu berusaha menyelidiki hal-hal aneh, mulai curiga ada sesuatu yang tidak beres.

Suatu malam, aku dipanggil oleh Pak Surya ke kantornya setelah jam kerja. "Andi, aku punya tugas penting untukmu," katanya dengan suara rendah dan mata yang penuh rahasia. "Aku ingin kau datang ke rumahku malam ini untuk membahas proyek besar."

Meski merasa aneh, aku tidak bisa menolak permintaan bosku. Setelah selesai bekerja, aku bergegas menuju rumahnya yang terletak di daerah yang agak terpencil. Setibanya di sana, suasana terasa semakin mencekam. Rumah itu tampak besar dan megah, namun terasa dingin dan tidak ramah.

Pak Surya menyambutku dengan senyuman yang dipaksakan. "Masuklah, Andi. Kita akan membahas proyek ini di ruang bawah tanah."

Rasa curiga mulai menggelayuti pikiranku, namun aku tetap mengikuti Pak Surya. Kami turun ke ruang bawah tanah yang gelap dan lembap. Ketika tiba di sana, aku terkejut melihat simbol-simbol aneh dan lilin-lilin yang menyala di sekitar ruangan. Pak Surya tiba-tiba berubah menjadi sosok yang menakutkan, matanya bersinar liar.

"Andi, kau adalah tumbal yang aku butuhkan untuk mencapai kekayaan dan kesuksesan abadi," katanya dengan suara mengerikan. Aku mencoba melarikan diri, tapi pintu terkunci rapat. Jantungku berdegup kencang, merasakan ketakutan yang luar biasa.

Tiba-tiba, suara ketukan keras terdengar dari pintu. "Pak Surya, buka pintunya! Ini Rudi!" suara Rudi menggema. Dengan sekuat tenaga, Rudi berhasil mendobrak pintu dan masuk ke dalam ruangan.

"Apa yang kau lakukan, Rudi?!" teriak Pak Surya marah.

"Aku tahu ada yang tidak beres, Pak. Aku mengikutimu sejak tadi," kata Rudi sambil menarikku menjauh dari Pak Surya. "Ayo, Andi, kita harus keluar dari sini!"

Pak Surya menghalangi jalan kami, tetapi Rudi melawan dengan gagah berani. Dalam pergulatan itu, salah satu lilin terjatuh dan memicu kebakaran kecil. Asap mulai memenuhi ruangan, menambah kepanikan.

"Demi kesuksesan dan kekayaan, aku harus melakukannya!" teriak Pak Surya sambil mencoba menangkap kami.

Namun, Rudi tidak menyerah. Dia menendang Pak Surya hingga jatuh dan segera menarikku keluar dari ruangan yang semakin dipenuhi api. Kami berlari menaiki tangga dan keluar dari rumah yang mulai terbakar. Sesampainya di luar, kami terengah-engah, tetapi merasa lega telah berhasil melarikan diri.

"Terima kasih, Rudi. Kau menyelamatkanku," kataku sambil mencoba mengatur napas.

"Aku tahu ada yang tidak beres ketika melihat gelagat Pak Surya akhir-akhir ini," jawab Rudi. "Kita harus melaporkan ini kepada pihak berwenang."

Kami segera menghubungi polisi dan melaporkan kejadian tersebut. Tak lama kemudian, petugas datang dan memadamkan api di rumah Pak Surya. Mereka menemukan ruang bawah tanah yang penuh dengan bukti ritual pesugihan dan segera menangkap Pak Surya yang terluka dalam kebakaran.

Beberapa hari setelah kejadian itu, suasana di kantor berubah drastis. Pak Surya dipecat dan diadili atas perbuatannya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun