Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Adipati Smaradhana

5 Juli 2024   09:30 Diperbarui: 5 Juli 2024   09:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu hari, saat Aditya sedang berkeliling desa, ia bertemu dengan seorang penduduk yang datang dari perbatasan kadipaten. Penduduk tersebut membawa kabar yang mengejutkan. "Tuan Smaradhana, ada tanda-tanda ancaman dari daerah perbatasan. Beberapa pasukan asing terlihat berkumpul dan tampaknya merencanakan sesuatu."

Aditya dengan cepat merespons kabar tersebut. Ia mengumpulkan para prajurit dan segera melakukan inspeksi ke daerah perbatasan. Bersama dengan para prajurit setianya, Aditya memastikan bahwa pertahanan di perbatasan diperkuat dan segala ancaman bisa dihadapi dengan baik.

Ketika berada di perbatasan, Aditya mendapati bahwa memang ada pasukan asing yang mencoba masuk ke wilayah Kadipaten Panggung. Dengan strategi dan keberanian, Aditya berhasil menghadapi dan mengusir pasukan tersebut tanpa banyak korban jiwa. Kepemimpinannya sekali lagi membuktikan bahwa ia adalah pemimpin yang tangguh dan berani.

Kepulangan Aditya dari perbatasan disambut dengan penuh sukacita oleh Ratih dan penduduk Kadipaten Panggung. Ratih yang selalu mendukung dan berada di sisinya, merasa bangga dengan keberhasilan suaminya. "Kau selalu melindungi dan mengabdi dengan sepenuh hati, Aditya. Kadipaten Panggung beruntung memiliki pemimpin sepertimu."

Aditya tersenyum dan merangkul Ratih. "Aku hanya melakukan yang terbaik untuk tanah dan rakyatku. Kau adalah sumber kekuatanku, Ratih. Bersamamu, aku bisa menghadapi segala tantangan."

Kehidupan di Kadipaten Panggung semakin berkembang. Dengan Aditya sebagai Bupati dan Ratih sebagai pendamping setia, mereka membawa perubahan yang signifikan dan positif bagi seluruh wilayah. Keberanian, keadilan, dan cinta yang mereka tunjukkan menjadi teladan bagi semua orang di sekitarnya.

Mereka berdua menjalani hari-hari dengan penuh pengabdian, memastikan bahwa setiap keputusan yang mereka ambil selalu untuk kebaikan bersama. Aditya dan Ratih, dengan segala tantangan yang telah mereka lalui, menjadi simbol kekuatan, cinta, dan pengabdian yang tak tergoyahkan di Kerajaan Majapahit. 

Kisah mereka terus hidup dalam kenangan penduduk Kadipaten Panggung dan Kerajaan Majapahit, menginspirasi generasi-generasi berikutnya untuk selalu berjuang demi kebenaran dan cinta sejati.

https://bit.ly/KONGSIVolume1

IG:pulpen
IG:pulpen

IG:pulpen
IG:pulpen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun