Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ratih Putri Ki Demang Wira

4 Juli 2024   19:54 Diperbarui: 4 Juli 2024   22:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aditya merasa sangat bersalah dan bingung. Ia segera kembali ke Ki Jagasatru untuk meminta penjelasan. "Apa yang telah kau lakukan pada Demang Wira?"

Ki Jagasatru tertawa terbahak-bahak. "Kau bodoh, Aditya. Kau telah menjadi alatku. Sekarang aku bisa mengambil alih Desa Wuluh tanpa perlawanan."

Merasa dikhianati dan putus asa, Aditya kembali ke Desa Wuluh untuk meminta maaf kepada Ratih dan mencari cara menyelamatkan Demang Wira. Ratih yang menangis tersedu-sedu memohon bantuan pada para leluhur dan kekuatan spiritual yang dimiliki ayahnya.

Dalam kondisi kritis, Demang Wira mengungkapkan rahasia besar kepada Ratih. "Anakku, di dalam gua keramat desa, ada senjata dan mantra sakti yang bisa menghancurkan sihir Ki Jagasatru. Gunakan kekuatan itu untuk menyelamatkan desa kita."

Ratih, dengan keberanian yang luar biasa, pergi ke gua keramat tersebut. Di sana, ia menemukan keris sakti dan mantra yang ditinggalkan oleh leluhur mereka. Dengan bimbingan spiritual, Ratih mempelajari mantra tersebut dengan cepat.

Sementara itu, Ki Jagasatru mulai mengerahkan kekuatan jahatnya untuk menguasai desa. Namun, saat ia hendak melancarkan serangan terakhir, Ratih muncul dengan keris sakti dan mulai melantunkan mantra. Ki Jagasatru terkejut melihat kekuatan yang dimiliki Ratih dan mencoba melawannya dengan sihirnya.

Pertarungan sihir antara Ratih dan Ki Jagasatru berlangsung sengit. Meskipun Ki Jagasatru memiliki kekuatan besar, Ratih dengan keteguhan hati dan bantuan leluhur berhasil mengalahkannya. Keris sakti itu menghancurkan Ki Jagasatru dan menghapus semua pengaruh buruk yang ia sebarkan.

Setelah pertempuran berakhir, Demang Wira pulih dari sakitnya. Ia tersenyum bangga kepada putrinya dan Aditya yang kini benar-benar menyesali perbuatannya. "Aditya, kau telah belajar pelajaran berharga. Kesetiaan dan cinta sejati tidak pernah membutuhkan sihir atau tipu muslihat."

Aditya menundukkan kepala. "Aku sangat menyesal, Demang Wira. Aku hanya ingin mencintai dan melindungi Ratih. Aku bersumpah akan mengabdikan hidupku untuk kebahagiaannya."

Demang Wira akhirnya memberikan restunya. "Aku melihat ketulusan hatimu sekarang. Jagalah Ratih dengan baik."

Ratih dan Aditya akhirnya menikah dengan restu Demang Wira.**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun