Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengorbanan Seorang Anak Demi Nyawa sang Ibu

4 Juli 2024   18:24 Diperbarui: 4 Juli 2024   18:42 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doni tersenyum puas. "Bagus. Kita akan bertemu di hotel malam nanti. Aku akan memastikan semua biaya pengobatan ibumu tercover sepenuhnya."

Malam itu, Rara pergi ke hotel dengan perasaan hancur. Ia merasa seperti kehilangan jiwanya. Namun, demi ibunya, ia rela mengorbankan segalanya. Ketika ia tiba di hotel, Doni sudah menunggunya. Dengan air mata yang mengalir deras, Rara menyerahkan dirinya kepada Doni.

Setelah kejadian itu, Doni memenuhi janjinya. Ia membayar semua biaya pengobatan Bu Lastri. Perlahan, kondisi Bu Lastri mulai membaik. Namun, Rara merasa kehilangan dirinya sendiri. Rasa bersalah dan trauma menghantui setiap hari-harinya.

Sementara itu, Bu Lastri mulai curiga dengan perubahan sikap Rara. Ia tahu ada sesuatu yang disembunyikan oleh putrinya, tetapi tidak tahu apa itu. Suatu hari, Bu Lastri menemukan catatan yang ditulis oleh Rara di dalam laci meja belajarnya. Di dalam catatan itu, Rara menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dan Doni.

Dengan air mata mengalir deras, Bu Lastri merasa hatinya hancur. Ia tidak menyangka putrinya akan mengorbankan dirinya sejauh itu demi dirinya. Dengan penuh rasa bersalah, ia memeluk Rara yang sedang tertidur.

Keesokan paginya, Bu Lastri memutuskan untuk melaporkan Doni ke pihak berwenang. Ia tahu bahwa apa yang dilakukan Doni adalah tindakan yang keji dan tidak manusiawi. Dengan bantuan seorang pengacara, Bu Lastri berhasil membawa kasus ini ke pengadilan. Doni akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara atas perbuatannya.

Setelah semuanya berakhir, Rara dan Bu Lastri berusaha untuk memulai hidup baru. Meskipun bekas luka di hati Rara tidak akan pernah hilang, ia merasa sedikit lega karena keadilan telah ditegakkan. Ia bertekad untuk melanjutkan hidupnya dengan lebih kuat dan tegar, demi ibunya yang sangat ia cintai.

Waktu berlalu, dan Rara berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan gemilang. Ia diterima di universitas ternama dengan beasiswa penuh. Kehidupan mereka mulai membaik, meski bayangan masa lalu masih sering menghantui.**

https://bit.ly/KONGSIVolume1

IG : pulpen
IG : pulpen

IG : pulpen
IG : pulpen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun