" Kota Nusantara: Pusat Peradaban Dunia Tahun 2100 "
Pada tahun 2100, dunia telah berubah drastis. Teknologi maju dengan kecepatan yang luar biasa, dan kota-kota futuristik yang dulu hanya ada dalam imajinasi kini menjadi kenyataan. Di tengah kemajuan global ini, Ibu Kota Negara Nusantara, yang dulu hanya impian, telah tumbuh menjadi pusat peradaban dunia yang mengagumkan.
Terletak di Pulau Kalimantan, Nusantara berdiri megah sebagai simbol kemajuan dan keberlanjutan. Dikelilingi oleh hutan hujan yang subur, kota ini dirancang dengan konsep ekologi yang kuat. Bangunan-bangunan pencakar langitnya dilapisi dengan tanaman hijau yang menjulang ke langit, memberikan oksigen segar bagi penduduknya dan menciptakan pemandangan yang menakjubkan.
Pagi itu, Aisha, seorang ilmuwan muda, berdiri di jendela apartemennya yang terletak di lantai 175 sebuah menara hijau. Dari sana, ia bisa melihat pemandangan kota yang penuh dengan inovasi. Jalan-jalan dipenuhi dengan kendaraan tanpa awak yang bergerak dengan tenang, sementara penduduknya berjalan kaki di trotoar yang tertutup pohon dan bunga.
Aisha sedang mempersiapkan presentasinya untuk Konferensi Teknologi Global yang akan diadakan di Nusantara. Tahun ini, kota ini dipilih sebagai tuan rumah karena kemajuannya yang luar biasa dalam berbagai bidang, mulai dari teknologi hijau hingga pendidikan dan kesehatan.
Di pusat kota, Gedung Serbaguna Nusantara berdiri megah. Gedung ini tidak hanya menjadi pusat administrasi pemerintahan, tetapi juga pusat kegiatan internasional. Hari ini, aula utamanya dipenuhi dengan para pemimpin dunia, ilmuwan, dan inovator yang berkumpul untuk berbagi ide dan solusi bagi masa depan bumi.
Saat Aisha tiba di gedung tersebut, ia disambut dengan hangat oleh rekan-rekannya. Mereka berjalan melewati lorong-lorong yang dipenuhi dengan pameran teknologi canggih, seperti hologram interaktif, robot-robot pintar, dan tanaman bio-luminescent yang menyala dalam kegelapan.
Dalam presentasinya, Aisha memaparkan proyek terbaru timnya: sebuah sistem energi terbarukan yang mampu mengubah limbah menjadi sumber energi bersih. "Kita tidak hanya berbicara tentang masa depan yang berkelanjutan, tetapi juga tentang menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang," kata Aisha dengan penuh semangat. Tepuk tangan meriah mengisi ruangan saat ia mengakhiri presentasinya.
Setelah presentasi, Aisha berjalan ke taman terapung di atas gedung, tempat di mana para peserta konferensi bisa bersantai dan berdiskusi. Taman ini dirancang dengan kolam air yang tenang dan jembatan kecil yang menghubungkan satu area ke area lainnya, menciptakan suasana damai di tengah hiruk-pikuk kota.
Di sana, Aisha bertemu dengan Han, seorang insinyur asli Indonesia yang juga memiliki proyek inovatif. Mereka berbincang tentang kemungkinan kolaborasi untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. "Nusantara benar-benar inspiratif," kata Han. "Saya belum pernah melihat kota yang begitu harmonis antara kemajuan teknologi dan alam."
Pada malam hari, kota Nusantara semakin memukau dengan pencahayaan alami dari tanaman bio-luminescent yang menyinari jalanan dan bangunan. Di tepi sungai, pertunjukan cahaya dan air menambah keindahan malam itu. Penduduk dan pengunjung berkumpul di sana, menikmati pemandangan sambil berdiskusi tentang masa depan.
Nusantara, dengan segala kemajuannya, telah berhasil menjadi pusat peradaban dunia. Kota ini tidak hanya menjadi contoh bagaimana teknologi bisa berjalan seiring dengan alam, tetapi juga bagaimana kerja sama global bisa membawa perubahan positif bagi umat manusia. Di sini, di kota hijau ini, impian dan kenyataan berjalan beriringan, membentuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Jakarta, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H