Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Seri Petualangan Hans: Kisah Sebuah Sarung

29 Juni 2024   12:07 Diperbarui: 29 Juni 2024   12:27 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" aku tertunduk, pikiranku menerawang jauh, jauh dan tak berujung " 

Di kelas 2 SMP,  Pelajaran agama Islam ada mata pelajaran praktek sholat yang dilakukan di ruang olahraga setiap pulang sekolah. Sayangnya, Hans dan gangnya sering kabur dari pelajaran ini karena mereka malas dan tidak mengasyikan..

Hans lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-temannya setelah sekolah daripada mengikuti praktek sholat. Mereka sering berkumpul di warung " KOBOI" samping sekolah, ngobrol nalor ngidul sambil belajar menghisap rokok. Kebiasaan mereka tidak luput dari perhatian Ani, salah satu teman Hans yang memiliki perasaan suka padanya.

Suatu hari, Ani mendekati Hans saat mereka sedang berada di kantin. "Hans, kenapa kamu selalu kabur gak ikut pelajaran praktek sholat? Ini kan penting."

Hans yang sedang asyik makan baso, terkejut dengan pertanyaan Ani. "Ah, Ani, aku cuma malas bawa sarung. Lagipula, pulang jadi terlalu sore."

Ani yang peduli dengan Hans, mencoba menawarkan solusi. "Kalau kamu butuh sarung, aku bisa pinjamin kamu. Datang aja ke rumahku sebelum praktek . Aku pasti pinjamin."

Hans terdiam sejenak, memikirkan tawaran Ani. Wah banyak kesempatan untuk modus nih... pikir Hans. "Baiklah, An... nanti pinjamin aku sarung, yaa...."

Keesokan harinya, adala pelajaran praktek sholat, Hans ke rumah Ani untuk meminjam sarung. Ia tahu bahwa rumah Ani biasanya sepi pada jam-jam tersebut: ayahnya bekerja, ibunya menjaga toko di pasar, dan kakak serta adik Ani masih belum pulang sekolah.

Hans sampai di depan rumah Ani dan mengetuk pintu. Ani membukakan pintu dengan senyum lebar. "Hans, masuklah. Aku akan ambilkan sarung untukmu."

Hans masuk ke dalam rumah dan memperhatikan sekeliling. Rumah Ani terlihat sepi. Ani kemudian muncul dengan sarung di tangannya. "Ini, Hans. Pakai sarung ini untuk praktek."

Hans mengambil sarung itu dan sengaja menyentuh tangan Ani sedikit lebih lama dari yang seharusnya. "Terima kasih, An... ."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun