Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk Provinsi DKI Jakarta, berbagai hasil survei pasca Pilpres dan jumlah kursi partai politik di DPRD DKI Jakarta memberikan gambaran tentang kandidat-kandidat potensial yang akan bertarung. Berikut adalah analisis mendalam mengenai nama-nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2024, berdasarkan hasil survei terbaru dan perolehan kursi partai politik.
Hasil Survei Pasca Pilpres
Hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga penelitian sejak Juli hingga Agustus 2024 menunjukkan beberapa nama calon yang mendapatkan dukungan signifikan dari masyarakat Jakarta. Berikut adalah beberapa nama yang muncul dalam survei:
Anies Baswedan Anies Baswedan, mantan gubernur DKI Jakarta, tetap menjadi sosok populer dengan elektabilitas yang cukup tinggi. Berdasarkan survei, elektabilitas Anies mencapai 39.40% dalam simulasi tertutup. Kinerjanya selama menjabat sebagai gubernur sebelumnya dan pendekatannya yang inklusif membuatnya mendapatkan dukungan luas dari berbagai lapisan masyarakat .
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Ahok, yang juga pernah menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, memiliki elektabilitas sekitar 26.40%. Kepemimpinan yang tegas dan berbagai terobosan dalam birokrasi selama masa jabatannya sebelumnya membuat Ahok tetap menjadi pilihan utama bagi banyak pemilih .
Ridwan Kamil Ridwan Kamil, gubernur Jawa Barat saat ini, dipandang sebagai calon potensial dengan elektabilitas sekitar 18.10%. Prestasinya dalam pembangunan infrastruktur dan inovasi di Jawa Barat menarik perhatian pemilih Jakarta yang menginginkan perubahan serupa .
Ahmad Sahroni Ahmad Sahroni, anggota DPR RI dari Partai Nasdem, juga masuk dalam daftar kandidat potensial dengan elektabilitas mencapai 8.60%. Dikenal sebagai "Sultan Tanjung Priok," Sahroni memiliki basis dukungan yang kuat di Jakarta Utara dan dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial.
Perolehan Kursi Partai Politik
Jumlah kursi yang diperoleh partai politik di DPRD DKI Jakarta menjadi faktor kunci dalam menentukan siapa yang akan maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Berikut adalah distribusi kursi di DPRD DKI Jakarta berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2024:
- PDI-P: 25 kursi
- Gerindra: 19 kursi
- PKS: 15 kursi
- Demokrat: 10 kursi
- Golkar: 9 kursi
- NasDem: 7 kursi
- PAN: 6 kursi
- PPP: 5 kursi
- PSI: 4 kursi
- PKB: 3 kursi
Analisis Kandidat Berdasarkan Partai Politik
PDI-P
Sebagai partai dengan jumlah kursi terbanyak, PDI-P memiliki peluang besar untuk mengusung calon gubernur. Mereka bisa saja mendukung calon seperti Ahok, yang memiliki rekam jejak kuat dan pernah didukung oleh partai ini sebelumnya.
Gerindra
Gerindra, dengan 19 kursi, mungkin akan mendukung kandidat seperti Anies Baswedan, mengingat hubungan baik yang terjalin antara Anies dan partai ini selama masa jabatannya sebagai gubernur.
PKS
PKS, yang memiliki 15 kursi, bisa saja mendukung calon yang memiliki platform keislaman kuat atau berkoalisi dengan partai lain untuk memperkuat basis dukungannya. Mereka juga bisa mempertimbangkan kandidat baru yang mampu menarik pemilih muda dan basis religius.
Demokrat dan Golkar
Dengan 10 dan 9 kursi masing-masing, Demokrat dan Golkar bisa menjadi partai penentu dalam koalisi. Demokrat mungkin mendukung calon seperti Ridwan Kamil, sementara Golkar bisa saja mendukung kandidat seperti Ahmad Sahroni atau mencari tokoh lain dengan visi pembangunan yang jelas.
NasDem
NasDem, yang memiliki 7 kursi, diperkirakan akan mendukung Ahmad Sahroni, salah satu kader mereka yang cukup populer dan memiliki elektabilitas signifikan.
Prediksi Nama Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Berdasarkan hasil survei dan distribusi kursi partai politik, berikut adalah prediksi nama-nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2024:
Anies Baswedan - Ahmad Sahroni Kombinasi ini bisa menjadi pasangan yang kuat dengan Anies sebagai gubernur dan Sahroni sebagai wakil gubernur. Anies memiliki popularitas tinggi sementara Sahroni dapat menarik suara dari wilayah Jakarta Utara dan basis sosial yang kuat .
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Tri Rismaharini Jika Ahok memutuskan untuk maju kembali, ia bisa berpasangan dengan Tri Rismaharini yang memiliki pengalaman sebagai Menteri Sosial dan Wali Kota Surabaya. Pasangan ini bisa menarik pemilih yang menginginkan kepemimpinan tegas dan program sosial yang kuat .
Ridwan Kamil - Desy Ratnasari Ridwan Kamil, dengan dukungan dari partai seperti Demokrat dan PAN, bisa memilih Desy Ratnasari sebagai wakilnya. Kombinasi ini bisa menarik pemilih muda dan pemilih yang terpengaruh oleh popularitas selebriti .
Uu Ruzhanul Ulum - Ahmad Riza Patria Uu Ruzhanul Ulum, dengan dukungan dari PPP, bisa berpasangan dengan Ahmad Riza Patria dari Gerindra untuk menarik basis pemilih religius dan pendukung program-program sosial yang berkelanjutan .
Pilkada DKI Jakarta 2024 diprediksi akan menjadi salah satu kontestasi politik paling menarik di Indonesia. Kombinasi antara kekuatan partai politik dan popularitas individu kandidat akan sangat menentukan hasil akhir. Dengan peta politik yang masih dinamis, koalisi dan kemampuan kandidat dalam menarik simpati pemilih akan menjadi kunci kemenangan. Kandidat seperti Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama, Ridwan Kamil, dan Ahmad Sahroni diperkirakan akan memainkan peran penting dalam pertarungan ini. Hasil survei dan strategi koalisi partai akan sangat menentukan peta persaingan menjelang hari pemilihan.
Dalam beberapa bulan ke depan, perkembangan politik dan keputusan resmi partai mengenai pencalonan akan semakin memperjelas arah persaingan dan memberikan gambaran lebih jelas tentang siapa yang akan memimpin DKI Jakarta selama lima tahun ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H