Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DP
INASTIANING DYAS DP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku Jadi Budak Jin

28 Juni 2024   09:55 Diperbarui: 28 Juni 2024   10:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasien-pasienku masih berdatangan, tapi aku tidak lagi sekuat dulu. Kekayaanku masih ada, tapi kebahagiaan mulai menjauh. Ratu Jin tetap penuh cinta, namun aku merasa terjebak dalam rutinitas yang melelahkan.

Hari-hariku berlalu dengan cepat. Pelayanan lima kali sehari semakin tak tertahankan. Aku mulai merasakan sakit yang luar biasa. Tubuhku melemah, dan jiwaku semakin rapuh.

Suatu hari, aku tidak bisa bangun dari tempat tidur. Nafasku tersengal, dan dunia mulai terasa gelap. Ratu Jin datang, wajahnya penuh kesedihan. "Maafkan aku," bisiknya. "Aku tidak bisa membiarkanmu pergi."

Aku meninggal dunia dengan penuh penderitaan. Tapi itu bukan akhir dari segalanya. Jiwaku ditangkap dan dibawa ke alam jin. Di sana, aku menjadi tawanan, diperbudak dan dipaksa melayani Ratu Jin dan kawanannya.

Hidup di alam jin adalah siksaan yang tak berujung. Tidak ada siang atau malam, hanya penderitaan tanpa akhir. Aku berusaha melawan, tapi kekuatan mereka terlalu besar. Aku hanyalah manusia yang lemah di hadapan kekuatan jin.

Di alam jin, waktu berlalu dengan cara yang berbeda. Tidak ada hari atau tahun, hanya kekekalan yang menyakitkan. Aku menjadi tawanan, diperbudak hingga akhir zaman. Semua kebahagiaan dan kekayaan yang pernah aku miliki di dunia manusia tidak berarti lagi.


Aku hanya bisa berharap, suatu hari nanti, ada yang bisa membebaskanku dari penderitaan ini. Namun hingga saat itu tiba, aku harus menerima nasibku sebagai tawanan di alam jin, diperbudak hingga kiamat.**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun