Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Antara Cinta dan Dendam

26 Juni 2024   05:26 Diperbarui: 26 Juni 2024   09:25 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bima mendekat dan memeluk Amara erat. "Aku percaya padamu, Amara. Dan aku mencintaimu. Mungkin kita bisa meninggalkan masa lalu dan memulai hidup baru bersama."

Amara terisak dalam pelukan Bima, merasa beban berat yang selama ini menghantui hidupnya perlahan menghilang. "Terima kasih, Bim... "

Mereka berdua berdiri di pantai, memandang laut yang tenang, merasakan kebahagiaan dan kelapangan hati lepas dari jerat masa lalu yang dipenuhi dengan kesedihan dan rasa bersalah, mereka bertekad untuk membangun masa depan yang lebih cerah bersama.

Namun, hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana. Sebuah surat tak terduga datang ke galeri seni milik Amara beberapa minggu kemudian. Surat itu dari seorang detektif swasta yang dipekerjakan oleh keluarga Rangga untuk menyelidiki kematiannya.

Amara membaca surat itu dengan gemetar. Di dalamnya, terungkap bahwa kecelakaan Rangga bukanlah murni kecelakaan, melainkan ada unsur sabotase dari pihak yang ingin menghancurkan keluarga mereka. Bukti-bukti menunjukkan bahwa rem mobil Rangga sengaja dirusak.

Bima yang mengetahui isi surat itu merasa hancur. Dia merasa gagal melindungi kakaknya dan juga Amara. Namun, dia tahu bahwa dia harus kuat untuk menemukan pelaku sebenarnya dan memastikan keadilan bagi kakaknya.

Amara dan Bima kemudian bekerja sama dengan detektif tersebut untuk mengungkap kebenaran. Mereka menemukan bahwa ada pesaing bisnis keluarga Rangga yang merasa terancam dengan keberhasilan mereka. Orang itulah yang merencanakan sabotase tersebut.

Setelah berbulan-bulan penyelidikan, akhirnya pelaku utama ditangkap dan diadili. Keluarga Rangga mendapatkan keadilan yang mereka cari, dan Bima merasa bebannya sedikit terangkat.

Namun, trauma masa lalu tetap membekas. Amara dan Bima memutuskan untuk meninggalkan kota kecil mereka dan memulai hidup baru di tempat lain. Mereka memilih untuk tinggal di sebuah desa yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk kota dan kenangan buruk masa lalu.

Di desa baru mereka, Amara membuka galeri seni kecil sementara Bima terus berkarya sebagai musisi. Mereka hidup sederhana, tapi bahagia. Setiap hari mereka berusaha untuk saling mendukung dan mencintai, mengatasi luka masa lalu dengan kekuatan cinta mereka.

Meskipun perjalanan mereka penuh dengan rintangan dan cobaan, Amara dan Bima belajar bahwa cinta sejati mampu menyembuhkan luka terdalam sekalipun. Mereka berjanji untuk selalu jujur satu sama lain, tanpa ada lagi dusta yang memisahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun