Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

KKN

Kocyak: Nenekku Hamil Lagi

23 Juni 2024   13:53 Diperbarui: 23 Juni 2024   14:01 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nenekku, yang berusia 60 tahun, mendadak hamil lagi. Ketika kabar itu pertama kali tersebar, seluruh keluarga kami benar-benar bingung dan takjub. Bagaimana mungkin nenek yang sudah sepuh bisa mengandung lagi? Dokter pun mengernyitkan dahi, berusaha mencari penjelasan medis, namun tak ada satu pun yang masuk akal. Mau tak mau, kami semua harus menerima kenyataan ini, walaupun kepala kami penuh dengan pertanyaan.

Kehamilan nenekku benar-benar mengubah suasana rumah kami. Bayangkan saja, nenek yang sudah beruban itu tiba-tiba bertingkah seperti perempuan muda yang baru pertama kali hamil. Setiap pagi, ia merajuk minta makan rujak cingur dari Surabaya, padahal kami tinggal di Yogyakarta. Ayah dan paman yang biasanya hanya sibuk dengan pekerjaan, kini sering terlihat sibuk menghubungi penjual rujak cingur online, mencari siapa yang bisa mengirimkan rujak secepat mungkin.

Tidak cukup dengan rujak cingur, suatu malam nenek tiba-tiba menginginkan mie aceh. Ayah yang sudah kelelahan pun terpaksa mencari penjual mie aceh di tengah malam buta. Setelah berputar-putar sekian lama, akhirnya ayah pulang dengan sebungkus mie aceh yang entah bagaimana bisa ditemukan. Nenek pun tersenyum puas, dan kami semua hanya bisa menghela napas panjang.

Tingkah laku nenek selama kehamilan semakin hari semakin aneh. Pernah suatu kali, nenek meminta dibelikan durian, tetapi hanya durian yang jatuh dari pohon di malam purnama. Kami sekeluarga pun sampai harus bertanya kepada petani durian tentang kapan durian mereka akan jatuh dari pohon, dan berapa kali mereka panen dalam sebulan.

Selain ngidam yang aneh-aneh, nenek juga mulai mempraktikkan yoga ibu hamil. Setiap pagi, ia menggelar matras di ruang tamu dan mengikuti video tutorial yoga dari internet. Melihat nenek yang perutnya sudah besar mencoba melakukan pose-pose yoga yang sulit benar-benar pemandangan yang lucu sekaligus mengharukan. Kakek yang biasanya hanya duduk membaca koran pun terpaksa ikut membantu nenek melakukan gerakan-gerakan yang aneh itu.

Menjelang kelahiran, kekacauan pun semakin menjadi-jadi. Suatu pagi, nenek merasa kontraksi dan kami pun segera bersiap membawa nenek ke bidan. Namun, di tengah perjalanan menuju bidan, ban mobil kami pecah. Panik, kami segera mencari cara alternatif untuk membawa nenek ke bidan. Akhirnya, kami memutuskan untuk memanggil becak, karena itu satu-satunya transportasi yang tersedia di dekat tempat kami berada.

Perjalanan dengan becak itu pun penuh dengan ketegangan dan sedikit lucu. Nenek duduk di becak sambil mengatur napas, kakek terus memegangi tangan nenek, dan tukang becak mengayuh sekuat tenaga. Setiap kali becak melewati jalan berlubang, kami semua menahan napas, khawatir nenek melahirkan di tengah jalan.

Tak lama setelah itu, tepat di depan rumah bidan, nenek benar-benar melahirkan di atas becak. Bidan yang berlari keluar langsung membantu proses persalinan. Dengan cepat dan cekatan, bidan berhasil membantu nenek melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat. Kami semua bersorak gembira melihat bayi itu, meskipun masih bingung dengan kenyataan yang kami hadapi.

Ketika bayi itu dibawa masuk ke dalam rumah bidan, kami semua duduk di ruang tunggu, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Lalu muncul pertanyaan besar: bagaimana kami harus memanggil bayi ini? Apakah aku harus memanggilnya paman, sementara anak-anakku memanggilnya kakek?

Setelah diskusi panjang dan penuh canda tawa, kami memutuskan untuk memanggil bayi itu "Paman Kecil." Bayi ini mungkin adalah keajaiban yang tidak masuk akal secara medis, tetapi dia juga membawa kebahagiaan dan keceriaan yang luar biasa bagi keluarga kami.

Kini, Paman Kecil tumbuh dengan penuh kasih sayang dari seluruh anggota keluarga. Nenek yang dulunya hanya duduk di kursi goyang sambil mengasuh cucu-cucunya, kini kembali sibuk menggendong bayi dan menyusui. Rumah kami kembali hidup dengan tawa dan tangisan bayi, dan setiap kali kami melihat Paman Kecil, kami tak bisa menahan senyum.

Dan begitulah, cerita tentang nenekku yang berusia 60 tahun hamil lagi dan melahirkan bayi di atas becak menjadi cerita legendaris dalam keluarga kami. Meskipun tidak masuk akal, keajaiban itu telah memberikan warna baru dalam kehidupan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun