Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Horor: Pertempuran Melawan Dukun Santet

23 Juni 2024   11:38 Diperbarui: 23 Juni 2024   11:42 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hidupku berubah drastis ketika nenekku, yang sangat aku sayangi, meninggal disantet . Nenek adalah sosok yang sangat berarti bagiku. Ia mengasuhku sejak kecil dan mengajariku banyak hal tentang kehidupan dan kebijaksanaan. Sebagai cucu yang setia, aku memutuskan untuk menemani nenek hingga akhir hayatnya, berusaha melawan semua rintangan yang datang.

Bermula ketika nenek jatuh sakit. Tubuhnya yang dulu kuat menjadi lemah dan ringkih. Perut nenek membesar seperti orang hamil sembilan bulan, sering mengalami mimpi buruk dikejar-kejar raksasa. Setelah terbangun nenek menjerit kesakitan dan baru reda sakitnya setelah adzan subuh, hal itu terjadi setiap malam, Keluarga sudah membawanya ke rumah sakit, tapi pihak rumah sakit secara medis  tidak menemukan penyebab penyakitnya. Dan terpaksa keluarga membawanya pulang untuk dirawat di rumah.

Suatu malam nenek menjerit-jerit kesakita, kami memanggil mbah Hadi seorang sesepuh desa yang mengerti tentang hal-hal gaib. Mbah Hadi, melakukan beberapa ritual dan memastikan bahwa nenek memang disantet. Mbahi Hadi pun berjanji akan mencoba membantu mengobati nenek dan melindungi kami dari serangan santet.

Malam itu, setelah melakukan ritual Mbah Hadi pulang, aku merasakan sesuatu yang aneh di dalam rumah. Suasana menjadi sangat mencekam, dan aku merasakan kehadiran makhluk gaib yang berusaha menyerang nenek. Aku tidak tahu harus berbuat apa, dan dalam keputusasaan, aku hanya bisa berdoa agar nenek diberi kekuatan untuk bertahan.

Saat itulah, aku merasakan sesuatu yang luar biasa terjadi. Tiba-tiba, tubuhku terasa berat dan pandanganku menjadi kabur. Dalam sekejap, aku tidak lagi merasakan tubuhku sendiri, melainkan seolah-olah ada kekuatan lain yang mengambil alih. Aku sadar bahwa aku telah kerasukan.

Aku merasa tubuhku menjadi lebih kuat dan menjadi berani. Aku bisa melihat makhluk-makhluk gaib yang berusaha menyerang nenek. Dengan kekuatan yang merasuki tubuhku, aku melawan makhluk tersebut dan berhasil mengusir mereka dari rumah. Meskipun aku berhasil menyelamatkan nenek dari serangan malam itu, aku tahu bahwa ini hanya permulaan.

Mbah Hadi kembali keesokan harinya dan terkejut melihat perubahan yang terjadi padaku. Ia mengerti bahwa ada kekuatan asing telah merasukiku sehingga aku bisa melawan dukun santet yang menyerang nenek. Bersama Mbah Hadi, kami mulai merencanakan bagaimana cara melawan para dukun santet tersebut.

Mbah Hadi berhasil menerawang dan mengetahui lokasi dukun santet, ternyata ada lima orang dukun yang menyerang Nenek. Mbah Hadi memutuskan untuk menyerang di tempat persembunyian mereka. Aku dan Mbah Hadi pergi ke sebuah rumah tua di pinggir hutan, tempat di mana para dukun berkumpul.

Pertarungan pun dimulai. Dengan kekuatan yang ada dalam diriku, aku menyerang para dukun dengan segenap tenaga. Namun, mereka bukanlah lawan yang mudah. Mereka memiliki kekuatan ilmu hitam yang tinggi dan mampu menyerang balik dengan dahsyat. Meskipun aku berhasil melukai beberapa dari mereka, aku kewalahan melawan serangan yang datang bertubi-tubi.

Di tengah pertarungan, aku terkena serangan yang sangat kuat dan hampir kehilangan kesadaran. Melihat hal itu Mbah Hadi datang membantuku. Dengan kekuatan spiritualnya, ia melindungiku dan menyerang balik para dukun santet. Pertarungan berakhir dengan kemenangan di pihak kami, sebelum kabur para dukun sempat mengancam akan melakukan serangan balasan.
Para dukun santet tidak tinggal diam. Mereka menyusun rencana untuk serangan balasan. Aku dan Mbah Hadi mempersiapkan diri untuk menghadapi pertarungan yang lebih besar. Kami mengumpulkan kekuatan dan melakukan berbagai ritual untuk meningkatkan pertahanan dan serangan kami.
Pertarungan terakhir pun terjadi. Para dukun santet menyerang dengan kekuatan penuh. Aku dan Mbah Hadi melawan mereka dengan segenap kekuatan yang kami miliki. Pertarungan berlangsung sangat sengit dan mengerikan. Serangan demi serangan dilancarkan, dan kami berusaha sekuat tenaga untuk bertahan dan membalas serangan.

Di tengah pertarungan, salah satu dukun berhasil melukai Mbah Hadi dengan serangan yang mematikan. Aku berusaha melindunginya sambil terus melawan para dukun. Tiba-tiba muncul sosok lelaki bersorban dan berbaju serba putih  membantu kami.Pertarungan bertambah sengit, hingga akhirnya kelima dukun dapat dikalahkan, mereka tewas sangat mengenaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun