Aku mulai kehilangan fokus pada tugas-tugas KKN. Aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama Pak Sugeng di ruang kerjanya daripada menjalankan program-program yang telah direncanakan. Teman-temanku mulai khawatir dan mencoba mengingatkanku, tapi aku tak peduli.
Seminggu menjelang akhir KKN, aku mulai menyadari bahwa aku telah mengabaikan banyak tugas. Panik mulai menghampiriku saat melihat daftar tugas yang belum terselesaikan. Aku tahu bahwa aku harus segera menyelesaikan semuanya jika ingin mendapatkan nilai yang baik.
Pak Sugeng, melihat kepanikanku segera memberikan bantuan. Dengan pengaruhnya sebagai kepala desa, ia membantu mengatur segala sesuatu sehingga aku bisa menyelesaikan tugas-tugas KKN dengan cepat. Aku tahu bahwa ini adalah kesempatan terakhirku untuk menyelamatkan nilai KKN-ku.
Dengan selesainya tugas-tugasku, selesai sudah tugas KKN-ku di desa ini, aku bingung bagaiman cara memutuskan hubungan dengan pak Sugeng. Aku hanya iseng dan tidak memiliki niat serius dalam hubungan ini. Aku sadar bahwa aku telah bermain dengan perasaannya, tapi aku juga tahu bahwa aku harus kembali ke kehidupan nyataku.
KKN berakhir, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan spesialku dengan pak Sugeng. Aku tahu bahwa ini adalah keputusan yang sulit, tapi aku harus melakukannya. Aku mengucapkan selamat tinggal pada Pak Sugeng dengan hati yang berat, meninggalkan desa Alus Mulus dengan perasaan campur aduk.
Kisahku dengan Pak Sugeng akan selalu menjadi kenangan dalam hidupku. Meskipun hubungan spesial kami hanya berlangsung selama tiga bulan, aku belajar banyak hal tentang cinta dan kehidupan. Aku tahu bahwa aku telah membuat kesalahan, tapi aku juga tahu bahwa aku harus melanjutkan hidup dan mengejar cita-citaku.
Dengan hati yang berat, aku kembali ke Semarang, menyelesaikan studi dan meraih gelar sarjanaku. Pengalaman KKN di Desa Alus Mulus akan selalu menjadi bagian dari perjalanan hidupku, mengingatkanku akan cinta yang pernah ada dan pelajaran berharga yang aku dapatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H