Mohon tunggu...
Inas Attamimi
Inas Attamimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas islam negeri maulana malik Ibrahim malang

Hobi menulis!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Integrasi Nasional

27 Oktober 2023   17:46 Diperbarui: 27 Oktober 2023   18:00 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urgensi Integrasi Nasional telah dihadapkan oleh beberapa upaya mengenai bagaimana persatuan dan kesatuan keanekaragaman dalam suatu negara bisa terjalin dengan baik, sangat diperlukannya orang orang yang ada didalamnya untuk memiliki rasa persatuan yang tinggi, serta bersedia untuk membangun kesejahteraan suatu bangsa. Suatu bangsa tidak dapat menciptakan persatuan dan kesatuan jika masyarakat yang ada di dalamnya tidak merasakan rasa persatuan di tengah perbedaan yang ada. Suatu bangsa membutuhkan integrasi nasional untuk persatuan bangsanya, ketika negara mampu untuk membangun integrasi nasional, negara akan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa yang ada didalamnya dengan ini dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah tolak ukur persatuan dan kesatuan didalam suatu negara dengan beberapa pengertian integrasi nasional menurut para ahli:

Saafroedin Bahar (1996) Membangun beberapa unsur etnis dan budaya di Indonesia ke dalam satu kesatuan nasional yang kokoh. 

Riza Noer Arfani (2001) Pembentukan identitas nasional dengan penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah Djuliati Suroyo (2002) menempati beberapa wilayah dalam suatu negara untuk bersatunya bangsa.

Ramlan Surbakti (2010) Usaha untuk menyatukan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu identitas nasional. Integrasi nasional "national integration" Dalam bahasa latin "integer" memiliki arti yang menyeluruh atau utuh ataupun keseluruhan. Berdasarkan etimologinya, integrasi dapat diartikan sebagai kesatuan menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.

Pandangan Kurana (2010) tentang integrasi mengacu pada pemahaman bersama warga negara tentang identitas. Dapat disimpulkan bahwa kita adalah satu kesatuan yang majemuk yang terdiri dari perbedaan kasta, agama, ras dan bahasa daerah dan kita sadari bahwa kita tetap menjadi satu kesatuan yang utuh.  

Menurut Myron Weiner dan Ramlan Surbakti (2010) terdapat integrasi dengan 5 jenis sistem politik diantaranya:

 yang pertama, Integrasi Bangsa yang lebih mengacu kepada suatu proses persatuan diantara berbagai bentuk kelompok sosial dan budaya dalam satu kesatuan daerah dan dalam satu pembentukan identitas nasional.

kedua, integrasi nasional mengacu pada masalah penciptaan kewenangan bagi unsur-unsur sosial yang lebih kecil yang terdiri dari kelompok sosial budaya yang berada dalam komunitas tertentu untuk berpartisipasi dalam pemilihan kekuasaaan secara langsung maupun tidak langsung.  

ketiga, integrasi perilaku atau yang disebut dengan perilaku negatif berarti menciptakan suatu perilaku yang terintegrasi dan diterima untuk mencapai tujuan bersama. 

keempat, integrasi nilai merujuk pada bagaimana individu atau kelompok diantara masyarakat dapat mengadopsi, berbagi atau pun menyesuaikan nilai-nilai politik,sosial, dan budaya yang ada dalam wilayah tersebut. 

 kelima integrasi elit-masa yang merujuk pas inklusi dan keterlibatan elit sosial dan politik yang sebelumnya terabaikan atau terkecuali kan dalam proses berpolitik dan pengesahan keputusan kerja sama dengan banyak negara yang menghadapi peralihan politik secara signifikan seperti transisi dari rezim otoriter ke demokrasi.

 Menurut Suroyo (2002), integrasi nasional adalah proses dimana orang-orang dari berbagai daerah dengan perbedaan etika, sosial, budaya atau kasta bersatu menjadi satu bangsa yang disebut "bangsa", terutama karena pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama.  Dalam realitas nasional, integrasi nasional dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dari segi politik biasa disebut dengan integrasi politik, dari segi ekonomi (economic integrasi) yaitu integrasi nasional, saling ketergantungan ekonomi yang sinergis antar daerah, dan dari segi sosial budaya (socio-cultural integrasi) yaitu hubungan antar suku, lapisan dan kelompok. Berdasarkan pernyataan tersebut, integrasi nasional meliputi: 

Integrasi politik, integrasi politik mempunyai dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal menyangkut hubungan antara elite dan massa, baik antara elite politik dengan massa pengikutnya, maupun antara penguasa dan rakyat, untuk mengatasi perbedaan dalam perkembangan proses politik partisipatif. Sedangkan dimensi horizontal mencakup persoalan kewilayahan, hubungan antar wilayah, suku, umat beragama, dan kelompok sosial di Indonesia. 

Integrasi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menimbulkan saling ketergantungan antar daerah, yang menjadikan daerah dan masyarakat yang berbeda asal usulnya melakukan kerja sama yang saling menguntungkan dan sinergis. Di sisi lain, integrasi nasional diartikan sebagai penghapusan hambatan teritorial yang menciptakan hubungan tidak proporsional antara keduanya, seperti peraturan, standar, prosedur, dan rancangan aturan kontrak bersama yang dapat menciptakan integrasi di sektor ekonomi.

Integrasi sosiokultural adalah proses mengadaptasi unsur-unsur yang berbeda antar masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda ini meliputi ras, agama, bahasa, adat istiadat, dan lain-lain. Integrasi sosiokultural juga merupakan adanya kesatuan antar kelompok sosial yang berbeda.  Di Indonesia, integrasi nasional terancam oleh sejumlah ancaman militer dan non-militer. Ancaman militer adalah ancaman bersenjata terorganisir yang dianggap mampu mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keamanan bangsa secara keseluruhan. 

Ancaman militer dapat berupa pelanggaran teritorial, agresi, spionase, sabotase, perang saudara, dan pemberontakan. Ancaman non militer adalah ancaman yang bersifat fisik dan tidak terlihat seperti ancaman militer. Namun ancaman non-militer adalah ancaman politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, pembendungan, dan keamanan.  Berikut ini contoh permasalahan integrasi bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain perbedaan kepentingan, meningkatnya kriminalitas, konflik sosial, protes, demonstrasi, dan kenakalan remaja.  Pentingnya integrasi nasional bagi masyarakat patut dipahami karena Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau negara yang masih mencari jati diri. Selain itu integrasi nasional merupakan hal terpenting yang dapat dilakukan, karena integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai perbedaan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun