Mohon tunggu...
Inas Sajidah
Inas Sajidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Ngelana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Pembelajaran dalam Kurikulum

10 Juli 2024   16:25 Diperbarui: 10 Juli 2024   16:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Model pembelajaran merupakan salah satu aspek penelitian ini yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk meningkatkan proses belajarnya. Kerangka yang mendefinisikan mekanisme pembelajaran disebut model pembelajaran. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah metode apa pun untuk memperoleh keterampilan atau pengetahuan baru. Model-model ini selanjutnya dikategorikan ke dalam gaya belajar yang berbeda. 

Kurikulum mandiri adalah kurikulum yang dirancang untuk membantu guru dan satuan pendidikan memfasilitasi pemulihan pembelajaran akibat situasi pandemi yang terjadi di negara kita beberapa tahun terakhir. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, ada dua poin penting dalam dunia pendidikan: kebebasan belajar dan motivasi guru. Kebebasan belajar berarti guru dan siswa sama-sama mempunyai kebebasan untuk berinovasi, belajar mandiri dan kreatif. Tujuan belajar mandiri adalah agar guru dan siswa dapat menciptakan suasana nyaman dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang bermanfaat dan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

 

Model Pembelajaran Blended Learning  

Blended learning adalah pembelajaran yang menggabungkan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan oleh Driscoll (2002). Penerapan sistem pembelajaran ini terdiri dari kombinasi kegiatan pembelajaran tatap muka, pembelajaran tradisional seperti ceramah, penugasan, tanya jawab, demonstrasi, dan pembelajaran online dengan menggunakan banyak media, yang menunjang keberhasilan sistem belajar-mengajar.

Empat Konsep Model Blended Learning 

  • Blended learning adalah pembelajaran yang menggabungkan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  •  Blended learning adalah perpaduan berbagai pendekatan pembelajaran (behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme, dan lain-lain) untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran.
  • Blended learning juga menggabungkan berbagai bentuk teknologi pembelajaran (kaset video, CD-ROM, pelatihan berbasis web, film, dan lain-lain) dengan pembelajaran tatap muka.
  • Pembelajaran campuran menggabungkan teknologi pembelajaran dengan tugas kerja dunia nyata untuk memberikan dampak positif pada pembelajaran dan tugas.

 

Flipped Classroom

Flipped Classroom merupakan model pembelajaran dimana siswa terlebih dahulu belajar di rumah dengan menggunakan tugas yang diberikan oleh guru sebelum belajar di kelas. Model pembelajaran flipped classroom menggunakan tiga kegiatan pembelajaran yaitu sebelum pembelajaran dimulai (pra kelas), pada awal pembelajaran (di dalam kelas), dan setelah pembelajaran (di luar kelas). Sebelum kelas dimulai (pra kelas), siswa mempelajari materi yang akan dibahasnya. Oleh karena itu, siswa diharapkan dapat mengingat dan memahami isinya. Kegiatan di dalam kelas memungkinkan siswa untuk menerapkan dan menganalisis materi yang telah mereka baca dan pelajari melalui berbagai kegiatan interaktif di dalam kelas. Langkah terakhir setelah kelas (di luar kelas) adalah menilai (evaluate) dan menyelesaikan tugas berbasis proyek tertentu sebagai kegiatan pasca kelas (membuat).

 

Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) 

Grant (2002) mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek sebagai model pembelajaran di mana siswa terlibat dalam studi mendalam terhadap suatu topik. Model pembelajaran berbasis proyek ini ditandai dengan siswa menghadapi suatu masalah tertentu, mencari solusi, dan bekerja dalam tim pada suatu proyek untuk memecahkan masalah tersebut. Model pembelajaran ini membantu siswa memahami isi dan mengembangkan keterampilan seperti keterampilan komunikasi dan presentasi, keterampilan organisasi dan manajemen waktu, keterampilan penyelidikan dan penyelidikan, keterampilan penilaian diri dan refleksi, partisipasi kelompok dan kepemimpinan, serta berpikir kritis.

Kesimpulan

Meskipun ini bukan satu-satunya cara untuk mengajar kelas, melibatkan siswa dalam strategi ini akan menjaga kelas menjadi lingkungan belajar yang dinamis. Setiap siswa adalah unik, dan dalam hal gaya belajar, gaya belajar mana yang paling efektif bergantung pada siapa yang mengajar mereka. Salah satu cara untuk memaksimalkan efisiensi waktu mengajar adalah dengan memvariasikan jenis pelajaran yang gunakan sebagai guru. Hal ini memungkinkan untuk menggabungkan strategi yang efektif untuk siswa yang berbeda. Ada banyak cara untuk melibatkan siswa di kelas. Salah satu cara yang paling menarik adalah dengan menggunakan metode pengajaran modern seperti pembelajaran online, papan tulis online, dll. Selain itu, ia memiliki fitur-fitur seperti manajemen waktu dan kehadiran, manajemen kinerja, dan pembuatan rapor, menjadikannya platform yang sangat baik untuk mendigitalkan tugas-tugas harian dan sekunder. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun