Mohon tunggu...
Inas Sajidah
Inas Sajidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Ngelana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Pembentukan Psikologi Agama dalam Pendidikan

6 Februari 2024   13:15 Diperbarui: 6 Februari 2024   13:24 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Penggunaan strategi dan metodologi pendidikan karakter pada anak usia dini, sesuai ajaran Islam, memberikan kontribusi signifikan terhadap pembentukan kerangka moral dan etika yang kokoh bagi anak. Dalam Islam, pendidikan karakter tidak hanya disampaikan melalui pengajaran akademis, tetapi juga melalui perjumpaan praktis, keteladanan, dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Di bawah ini banyak ide dan teknik yang dapat digunakan dalam pendidikan karakter anak usia dini berdasarkan prinsip-prinsip Islam:

1. Latihan dan Keteladanan:
Menurut Islam, pembiasaan dianggap sebagai strategi penting dalam pendidikan karakter sejak dini. Anak akan memperoleh cita-cita moral dan etika dengan mengalaminya secara langsung dan berulang-ulang dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua, guru, dan pihak berwenang lainnya mempunyai peran penting dalam memberikan teladan positif bagi generasi muda. Teladan tersebut harus merupakan perwujudan otentik dari keutamaan yang ditanamkan Islam, seperti integritas, ketabahan, dan empati.

2. Penelaahan kisah-kisah para Nabi dan Salafush Shalih yang penuh dengan pesan moral:
Narasi moral, juga dikenal sebagai qasas al-anbiya (kisah para nabi), berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada individu muda, sesuai dengan ajaran Islam. Narasi ini mencakup ajaran moral dan etika yang mudah dipahami oleh generasi muda. Kisah-kisah ini memberi generasi muda kesempatan untuk memperoleh kebajikan seperti integritas, kesetiaan, dan kebajikan dengan melihat perjalanan para nabi dan kepribadian Islam yang terhormat.

3. Memanfaatkan Lagu dan Nyanyian Islami untuk Pembelajaran:
Menurut Islam, lagu dan nyanyian Islami yang menyampaikan prinsip-prinsip moral dan etika dapat menjadi alat yang sangat efisien untuk pendidikan karakter pada usia dini. Anak-anak dapat memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip Islam dengan cara yang menyenangkan dan menarik melalui komposisi melodi yang mudah dihafal dan dipahami. Lagu-lagu ini mungkin rutin dinyanyikan di rumah, sekolah, atau lembaga pendidikan lainnya untuk meningkatkan pemahaman anak tentang prinsip-prinsip Islam.

4. Kegiatan yang melibatkan seni dan kreativitas:
Pengenalan awal terhadap pendidikan karakter dapat difasilitasi melalui upaya artistik dan kreatif, seperti membuat sketsa, mewarnai, dan membuat kerajinan. Praktek ini memungkinkan generasi muda memperoleh pengetahuan tentang kebajikan seperti akurasi, daya tahan, dan estetika, yang merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Selain itu, kegiatan seni juga menjadi media bagi generasi muda untuk mengekspresikan emosi dan perasaannya dengan cara yang menyenangkan dan produktif.

5. Memanfaatkan Permainan dan Aktivitas Interaktif untuk Pembelajaran:
Pendidikan anak usia dini dapat menggunakan permainan dan aktivitas interaktif untuk membantu pengembangan karakter dengan melibatkan anak dalam keterlibatan aktif. Misalnya, permainan peran, teka-teki, dan permainan edukatif lainnya dirancang secara eksplisit untuk menanamkan prinsip-prinsip moral dan etika dengan cara yang menyenangkan. Permainan dan aktivitas menarik ini memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memperoleh pengetahuan tentang pentingnya kolaborasi, kejujuran, dan tanggung jawab dalam kehidupan mereka sehari-hari.

6. Penanaman aqidah melalui pembiasaan doa dan ibadah:
Dalam Islam, proses penanaman pendidikan karakter pada anak juga difasilitasi dengan doa dan ibadah. Anak-anak diinstruksikan untuk melakukan ibadah, antara lain berdoa, membaca Al-Quran, dan melakukan ritual keagamaan lainnya, sebagai sarana menunjukkan rasa hormat kepada Allah SWT. Kegiatan ibadah ini memungkinkan generasi muda untuk meningkatkan ikatan spiritual mereka dengan Allah SWT dan mengasimilasi prinsip-prinsip moral dan etika yang ditanamkan dalam Islam.

7. Penerapan Teknik Penanaman Nilai dalam Tugas Sehari-hari:
Pendekatan ini menanamkan prinsip-prinsip moral dan etika Islam ke dalam aktivitas sehari-hari generasi muda. Misalnya, anak-anak diinstruksikan untuk menunjukkan integritas dan kesetaraan saat melakukan aktivitas bersama teman sebayanya, menunjukkan kesetiaan terhadap orang lain, dan menjaga alam sekitar. Hasilnya, prinsip-prinsip Islam tertanam kuat dalam aktivitas sehari-hari setiap anak.

Meskipun pendidikan karakter anak usia dini menurut Islam menawarkan beberapa manfaat, namun penerapannya masih menimbulkan beberapa permasalahan. Beberapa kendala tersebut antara lain:

1. Dampak Lingkungan yang Merugikan: Anak-anak rentan terkena dampak dari lingkungan sekitar mereka, yang mungkin tidak secara konsisten mendorong pengembangan karakter positif. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan bimbingan yang memadai dari orang tua dan pendidik.

2. Sumber Daya yang Langka: Beberapa orang tua atau lembaga pendidikan kekurangan sumber daya yang diperlukan untuk menyelenggarakan pendidikan karakter berkualitas secara menyeluruh. Dalam skenario ini, resolusi untuk mengatasi kendala-kendala ini terletak pada kerja sama antara perusahaan dan masyarakat.

Pendidikan karakter pada tahap awal ditekankan sebagai landasan fundamental dalam Islam untuk membentuk generasi yang berkarakter, berkejujuran, dan bermoral. Meskipun demikian, terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi, seperti dampak buruk lingkungan, kelangkaan sumber daya, dan kesulitan dalam memberikan teladan yang baik. 

Namun, dengan memupuk dedikasi orang tua, pendidik, dan masyarakat, serta menerapkan strategi dan metodologi yang sesuai, pendidikan Islam usia dini diharapkan dapat menjadi landasan yang kokoh dalam membina individu-individu yang berakhlak mulia dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan kemanusiaan secara keseluruhan. 

Dalam perspektif psikologi agama, pendidikan karakter anak usia dini menurut Islam mengandalkan konsep fitrah sebagai dasar pembentukan moralitas manusia, dengan strategi implementasi seperti pembiasaan, teladan, penggunaan kisah-kisah Islami, lagu-lagu dan nyanyian Islami, serta aktivitas interaktif. 

Meskipun dihadapkan pada tantangan seperti kurangnya sumber daya dan pengaruh lingkungan negatif, kerjasama antara semua pihak diharapkan dapat mengatasi tantangan tersebut dan menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter anak-anak sesuai dengan ajaran Islam. 

Dengan demikian, pendidikan karakter anak usia dini menurut Islam berbasis psikologi agama memiliki potensi besar untuk membentuk generasi yang berkarakter, berintegritas, dan bermoral, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan kemanusiaan secara keseluruhan.

Paulia, A. (2021). Adab Pendidik dan Peserta Didik Menurut Imam An-Nawawi (Analisis Terjemahan Kitab At-Tibyan fii Adabi Hamalatil Quran Karya Imam Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi). Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Sudaryanti. (2012). Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 11-20.

Tj., D. B. (1967). The History of Philosophy in Islam. New York: Dover Publication Inc.

Wahyuni, A. (2021). Pendidikan Karakter. Sidoarjo: UMSIDA Press.

Wibowo, K. (2020). Penanaman Nilai-nilai Karakter Mellaui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Jember. Jember: Institut Agama Islam Negeri Jember.

Wuryandani, W. (2010). Peranan Keluarga dalam Menanamkan Nilai Moral Pada Anak Usia Dini. Diklus, 76-85.

Yusuf, M. (2016). Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini Perspektif Pendidikan Islam. Elementary, 13-18.

Zidadat, M., & dkk. (1986). al-Mausu'at al-Falsafiyah al-'Arabiyyah . Madinah: Inma' al-'Arabiyy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun