Mohon tunggu...
Inas jihanazzahra
Inas jihanazzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa farmasi smt.2

suka melukis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Media Sosial Pemicu Rasa Iri Negatif

18 Juli 2023   13:27 Diperbarui: 18 Juli 2023   13:41 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian pasti gak asing dengan Instagram, Twitter, Tiktok, dan berbagai macam media sosial lainnya kan. Tapi pas lagi scroll kok timbul rasa iri ya?

Sosial media, salah satu platform terbesar di era digital seperti sekarang ini. Banyaknya pengguna seperti orang tua, muda, dewasa, bahkan anak-anak sekalipun sudah terbiasa bermain dengan sosial media. Jadi tak heran sosial media telah mengubah cara kita berkomunikasi, berbagi informasi, dan terhubung dengan orang lain.

Kecanggihan fitur pada sosial media mengundang banyak orang untuk mengungah aktivitas keseharian mereka. Entah membuat vlog kehidupan sehari-hari, traveling , beli barang mewah, konten mukbang, dan sebagainya. Semua orang berbondong ingin menjadi asistensi publik. Terlepas dari itu semua tak jarang orang akan merasa iri saat melihat uanggahan tersebut.

Apa sih rasa iri itu? Rasa iri adalah perasaan tidak puas atau tidak senang terhadap keberhasilan, prestasi, atau kebahagiaan orang lain. Ini bisa muncul karena perbandingan sosial, atau perasaan kurangnya penghargaan terhadap diri sendiri.

Menurut penulis rasa iri di media sosial timbul akibat seseorang mengunggah suatu hal yang berkebalikan dengan diri kita, akan banyak pertanyaan  terlintas di pikiran seseorang seperti “ kenapa dia bisa seberuntung itu ya?’ lalu ‘‘kenapa hidupnya sangat bahagia?” ada juga “gaji suaminya berapa sih hedon banget hidupnya!” dan sebagainya. Pikiran- pikiran tersebut tidak bisa di kendalikan, pada akhirnya menyebabkan timbulnya rasa iri terhadap kehidupan sosial media orang lain. Pada pengalaman pribadi penulis sendiri, terkadang rasa iri ini timbul karena kita merasa selalu kurang dan merendahkan diri, akibatnya saat melihat postingan seseorang tanpa disadari akan selalu membandingkan diri kita dengan orang lain. Banyak kasus dimana seseorang sudah terlanjur iri dan pada akhirnya akan melakukan segala cara, agar bisa mengikuti postingan milik orang lain. Gengsi dengan gaya hidup, mudah marah, selalu merasa kurang. Padahal apa yang terlihat di sosial media belum tentu benar sesuai dengan aslinya, namun karena otak dan hati kita sudah termakan dengan rasa iri, jadi tidak mempedulikan hal kecil seperti itu.

Ilustrasi orang depresi akibat rasa iri ( Sumber: AntonioGuillem/Getty Images/iStockphot)
Ilustrasi orang depresi akibat rasa iri ( Sumber: AntonioGuillem/Getty Images/iStockphot)

Rasa iri negatif ini jika terus menerus terjadi akan menyebabkan kerugian cukup fatal untuk diri sendiri dan berdampak pada orang lain. Rasa iri bisa memiliki efek negatif pada kesehatan mental dan hubungan sosial. Tentu saja orang lain juga bisa terkena dampaknya seperti mendapat banyak hujatan dan komentar buruk lainnya.

Untuk mengatasi rasa iri ini bisa dengan mengubah pola pikir untuk tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, menghargai pencapain sendiri, fokus pada kehidupan sendiri, dan mulai mengurangi untuk melihat media sosial. Bisa juga rasa iri negatif ini di ubah untuk menjadi salah satu motivasi kita agar bisa menjadi lebih baik. Dalam beberapa kasus, bantuan profesional dari psikolog atau konselor juga bisa menjadi pilihan  untuk membantu mengatasi rasa iri yang lebih intens atau berkepanjangan.

Saran dari penulis sendiri, untuk mulai mengurangi rasa ingin tau tetang kehidupan orang lain, menghindari akun gossip, fokus pada hidup sendiri, menjadikan hal tidak bisa tergapai itu menjadi sebuah motivasi dalam target hidup, agar rasa iri negatif perlahan akan menghilang dan menjadikan diri sendiri pribadi baru yang lebih hebat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun